TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Komite Pemilihan untuk Kongres PSSI 2016 Sabtu (10/9) sore ini akan mengumumkan hasil verifikasi mereka terhadap bakal calon (balon) pengurus PSSI 2016-2021.

Penyampaian nama-nama calon exco PSSI periode lima tahun kedepan itu akan dilakukan di kediaman Ketua Komite Pemilihan (KP), Agum Gumelar, Jalan Panglima Polim III/46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Komite Pemilihan akan menyampaikan hasil verifikasi balon exco PSSI ini sekitar pkl 15.00 WIB, khususnya setelah kami selesai melakukan rapat pleno," ungkap Irawadi Hanafi, salah satu anggota sekaligus jubir Komite Pemilihan, Sabtu pagi.

KP PSSI diketuai Jenderal (purn) Agum Gumelar dengan wakil ketua Letjen (purn) I Gusti Kompyang Manila dan anggota Haruna Soemitro, Irawadi Hanafie, Budiman Dalimunthe. KP dibentuk pada KLB PSSI Juli lalu di Hotel Mercure, Ancol.

Bersamaan dengan itu dibentuk pula Komite Banding Pemilihan (KBP, yang diketuai oleh Erick Thohir, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI). KBP bertugas menyelesaikan pengaduan atau banding yang diajukan balon exco yang tidak diloloskan oleh KP

‎Seperti diketahui, KP membuka pendaftaran balon exco PSSI 2016-2021 ini antara 22 Agustus hingga 5 September lalu.

Dari pengembalian formulir pendaftaran yang disertai pernyataan kesediaan dari figur yang diajukan namanya itu, terdaftar sebanyak 18 balon ketua umum, 24 balon waketum, dan 67 balon anggota exco.

Kepengurusan PSSI memang terdiri atas seorang ketua umum, dua wakil ketua umum, dan 12 anggota exco. Ke-15 pengurus PSSI 2016-2021 tersebut akan ditentukan melalui Kongres Pemilihan atau Kongres Biasa PSSI 17 Oktober 2016 di Makassar, Sulsel.

Dari 18 balon ketum, 24 waketum dan 67 anggota exco itu, sebagian ada yang merangkap didaftarkan untuk tiga posisi sekaligus. Diantaranya, Erwin Aksa, Andi Rukman Nurdin Karumpa, Kurniawan Dwi Julianto, Joko Driyono.

Terdapat juga nama tiga jenderal aktif, yakni dua dari TNI dan seorang dari kepolisian. Dua jenderal aktif TNI adalah Pangkostrad Edy Rachmayadi dan Dan Puspom Dodik Wijanarko. Sementara dari kepolisian, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono.

Edy Rachmayadi, jenderal berbintang tiga, dicalonkan hanya untuk memperebutkan posisi ketua umum, sementara Dodik Wijanarko, jenderal bintang dua, diajukan untuk posisi anggota exco. Condro Kirono, jenderal bintang dua, didaftarkan hanya untuk posisi ketua umum.

Disamping ketiga jenderal angkatan darat dan kepolisian aktif itu, ada dua mantan jenderal lainnya. Yakni, Moeldoko dan Bernhard Limbong. Moeldoko, jenderal bintang empat yang terakhir menjabat panglima TNI, bertarung untuk posisi ketua umum.

Sementara, Limbong yang purnabakti dengan menyandang bintang satu di angkatan darat, didaftarkan untuk anggota exco.

Belum diketahui apakah KP akan meloloskan semua balon exco yang didaftarkan tersebut, termasuk jenderal-jenderal di atas.

Salah satu persyaratan sebagai calon anggota exco PSSI adalah sudah terlibat dalam aktivitas sepakbola sekurang-kurangnya selama lima tahun, sebagaimana tertera dalam Statuta PSSI yang mengadopsi Statuta FIFA.

Benrhard Limbong dan Dodik Wijanarko sudah pernah menjadi pengurus PSSI, di era kepengurusan Nurdin Halid pada 2007-2011.

Limbong juga pernah menjadi calon exco PSSI pada KLB 20 Mei 2011 yang gagal di Hotel Sultan, kemudian calon exco PSSI pada KLB 11 Juli 2011 di Solo, lalu menjadi calon lagi pada KLB 18 April 2014 di Surabaya.

Sementara itu, Moeldoko dan Edy Rachmayadi sama-sama mengurus sepakbola melalui PS TNI. Condro Kirono aktif mengelola PS Polri.tb