AC Milan Buktikan Diri Tak Bergantung Pada Carlos Bacca
Bacca melakukan hal yang luar biasa. Tapi tim yang menempatkan posisinya (Bacca) untuk melakukan hal-hal hebat.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Carlos Bacca kembali tampil menawan saat membantu AC Milan menundukkan Lazio dengan skor 2-0 dalam pekan kelima Serie A di stadion San Siro, Rabu (21/9) dini hari WIB. Hasil itu menambah koleksi gol striker asal Kolombia tersebut menjadi 23 gol di kompetisi Serie A sejak bergabung dengan Rossoneri pada musim 2015/2016.
Dua gol Milan dicetak oleh Bacca pada menit 37 dan M'Baye Niang pada menit 74 lewat sepakan penalti. Kemenangan ini tak hanya memperbaiki posisi anak asuh Vicenzo Montella di klasemen sementara Serie A, namun juga menunjukkan betapa vitalnya peran Bacca di lini depan Milan. Meski begitu, Montella enggan menyebut timnya amat bergantung pada performa Bacca.
"Bacca melakukan hal yang luar biasa. Tapi tim yang menempatkan posisinya (Bacca) untuk melakukan hal-hal hebat. Milan akan terus melaju dengan atau tanpa Bacca. Saya senang ketika dia menunjukkan performa seperti malam ini. Saya juga senang dengan semangat tim, serta mereka yang tidak bermain karena ada partisipasi aktif dari semua pemain," jelas Montella seperti dilansir Four Four Two.
Juru taktik Milan ini kemudian mengatakan bahwa pertandingan melawan Lazio merupakan laga yang sulit karena cukup menguras fisik. Karenanya ia merasa senang mampu menyegel tiga poin karena hal tersebut sangat penting demi memperbaiki posisi Milan di klasemen Serie A.
"Sulit bermain melawan Lazo, karena mereka sangat kuat. Kami mengendalikan pertandingan pada babak pertama dan bisa menyelesaikannya lebih awal pada babak kedua. Saya masih jengkel dengan kekalahan melawan Udinese, karena hasil imbang yang paling adil. Saya menyukai posisi kami saat ini di klasemen. Tapi sayangnya tim lain masih memiliki pertandingan," ucapnya.
Walaupun mampu memenangi pertandingan, Montella merasa masih ada yang kurang dari skuatnya saat ini. Hal itu yakni kurangnya mental kebebasan bermain seperti yang diinginkannya. "Saya tak punya tongkat sihir. Skuat masih harus memahami saya dan kami harus tumbuh bersama. Mental kami masih kurang dalam hal kebebasan bermain sepak bola seperti yang saya inginkan. Kami akan mencapainya setahap demi setahap. Para pemain harus membebaskan pikiran mereka. Dua kemenangan terakhir akan membantu kami bermain tanpa terlalu banyak tekanan, terutama ketika bermain di San Siro," tuturnya.
Hampir senada dengan Montella, kapten Milan Riccardo Montolivo mengatakan dua kemenangan terakhir yang dibukukan Rossoneri merupakan modal penting untuk menatap pertandingan selanjutnya. "Semangat solid yang kami dapatkan dalam dua pertandingan terakhir merupakan yang kami butuhkan untuk terus maju. Kami cukup baik melakukannya secara efisien," kata mantan pemain Fiorentina ini.
Sedangkan pelatih Lazio, Simone Inzaghi, menyebut timnya seharusnya bisa memimpin pertandingan. Namun setelah kebobolan di babak pertama, ia menilai Lazio tak bermain secara terorganisir pada babak kedua. "Pada babak pertama saya melihat Lazio bagus sekali bermain sebagai tim. Kami seharusnya bisa memimpin, tapi malah kebobolan gol bodoh. Kami berusaha memperbaiki situasi, tapi tak bisa mengorganisirnya setelah babak pertama," ujar Inzaghi.
"Kami datang ke sini dan membuat Milan bermain buruk. Menurutku mereka tak memiliki satu pun operan yang bagus. Kami bermain dengan karakter, tapi masih kalah," sambungnya.
Adik kandung Filippo Inzaghi itu baru menurunkan Felipe Anderson dan Keita Balde Diao pada babak kedua. Ia pun ditanya apakah menyesal tidak menurunkan dua pemain itu sejak menit awal.
"Tidak, saya tak akan mengubah starting XI. Kami bermain sangat baik. Tapi dalam pertandingan seperti ini kamu tak bisa membayar kebobolan sebuah gol dengan harga yang sangat murah. Kami datang ke San Siro dengan karakter. So, saya senang dengan performa tim meskipun menyesali hasilnya. Ini pertandingan penting dan kami kalah," paparnya