Membangun Sepak Bola Tanpa Rekayasa
Djohar Arifin, salah satu calon Ketua Umum PPSI, mengaku ingin memperbaiki organisasi secara internal dan juga produktivitas dalam keuangan
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Membangun sepak bola tanpa rekayasa, menjadi tawaran menarik dalam debat para calon Ketua Umum (Ketum) PSSI, Selasa (4/10/2016).
Visi dan misi yang cukup menarik dipaparkan mantan pesepak bola Kurniawan Dwi Yulianto.
Si Kurus, sapaan Kurniawan, menyatakan ingin menciptakan sepak bola tanpa rekayasa.
"Jujur saya memberanikan diri maju karena kegelisahan sebagai mantan pemain yang mengerti masalah sepak bola. Visi dan misi saya adalah menciptakan sepak bola tanpa rekayasa," ujarnya.
Si Kurus juga menekankan masalah transparansi, perlindungan terhadap pemain, dan wasit, serta percepatan lisensi kepelatihan.
Gagasan tak kalah menarik dilontarkan calon Ketum Sarman El Hakim. Dia mengatakan, sudah berkeliling dunia dan melihat bagaimana negara-negara yang bangkit dengan sepak bola.
"Contohnya, Cile. Sepak bola di sana membangkitkan negara mereka. Mereka bisa juara Copa Amerika. Moto saya adalah sepak bola untuk merdeka. Saya ingin merevolusi sepak bola Indonesia, revolusi PSSI, revolusi sistem keuangan, keorganisasian, kepelatihan, dan wasit," ujarnya.
Calon lainnya, Djohar Arifin, mengaku ingin memperbaiki organisasi secara internal dan juga produktivitas dalam keuangan.
Ia juga menekankan membangun sepak bola usia dini dan meningkatkan kualitas SDM pemain, pelatih, dan wasit, yang akan menjadi kunci pengembangan sepak bola.
Sementara itu Eddy Rumpoko, menitikberatkan agar PSSI bisa mengembalikan kepercayaan dari masyarakat.
Ia ingin membangun sepak bola yang sehat dan disiplin. Menariknya, Eddy ingin membangun sepak bola Indonesia dari Timur. Ia tidak mau sepak bola Tanah Air hanya berkembang dari Pulau Jawa atau Jakarta saja.
Calon Ketum Moeldoko, menekanakan pembenahan komperisi usia dini. Kandidat lainnya, Tony Apriliani, menekankan pentingnya meneruskan program-program positif dari para ketua umum yang pernah memimpin PSSI.
Acara debat dipandu Rendra Sujono. Panitia juga mendatangkan tiga panelis, yakni Sumohadi Marsis, Anton Sanjoyo, dan Fritz Simanjuntak.
Acara debat ini dihadiri ketua Komite Pemilihan PSSI Agum Gumelar dan Sekjen PSSI Azwan Karim.
Sayangnya, hanya enam dari sembila calon Ketum PSSI yang hadir. Mereka yang hadir adalah Djohar Arifin Husin, Sarman El Hakim, Tony Apriliani, Moeldoko, Edddy Rumpoko, dan Kurniawan Dwi Yulianto.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Rabu (5/10/2016)