Eduard Tjong Realistis Hadapi Arema
Eduard berharap anak asuhnya bisa mendapatkan kemenangan. Namun Eduard tidak menyangkal bahwa bukan pekerjaan mudah untuk mengalahkan Arema
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Gresik United, Eduard Tjong mengaku, realistis saat menjamu Arema pada laga lanjutan Indonesia Soccer Championship A (ISC A) 2016 di Stadion Tri Dharma, Gresik, Jumat (7/10/2016).
Eduard berharap anak asuhnya bisa mendapatkan kemenangan. Namun Eduard tidak menyangkal bahwa bukan pekerjaan mudah untuk mengalahkan Arema.
"Arema tim kuat dengan materi pemain yang berkualitas. Jadi meski berstatus sebagai tuan rumah, tetap saja bukan hal yang mudah untuk mengalahkan Arema. Tetapi saya yakin pemain Gresik tidak mau gagal di kandang. Oleh karena itu, saya yakin motivasi dan semangat pemain sangat tinggi saat menjamu Arema. Tetapi saya realistis dengan kondisi tim yang sangat keadaannya tidak terlalu bagus setelah dikalahkan PS TNI," kata Eduard kepada Harian Super Ball.
Eduard yang akrab dipanggil Edu itu berujar, dirinya realistis, karena tim berjuluk Laskar Joko Samudro tersebut tampil buruk selama ini.
"Dari 21 kali main, kami kemasukan 40 gol dan hanya berhasil mencetak 20 gol. Ini menunjukan produktifits tim masih minim. Kamipun masih berada di papan bawah dengan berada di posisi 16 dengan 19 poin dari 21 laga. Banyak hal yang harus dibenahi. Kalau diibaratkan manusia, Gresik perlu menjalani operasi besar. Ini yang membuat saya harus realistis dalam menetapkan target saat menjamu Arema," ujar Edu.
Menurut Edu, hal yang paling penting dibenahi adalah terkait organisasi permainan Agus Indra dan kawan-kawan.
"Organisasi permainan Gresik masih buruk. Pemain beluk menunjukan gaya bermain yang taktis. Akibatnya pemain tidak bisa tampil dengan koordinatif antar lini. Masih banyak pemain yang meninggalkan posisinya karena terlalu asyik menyerang," ucap Edu.
Buruknya pertahanan, menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian Edu.
"Pertahanan menjadi perhatian khusus agar tidak mudah dimasuki pemain Arema. Jangan sampai terjadi miss seperti hanya tersisa dua pemain di lini belakang, karena pemain lainnya asyik membantu menyerang. Akibatnya saat lmelakukan serangan balik, tim lawan mudah mencetk gol, karena pertahanan kami yang rapuh," tutur Edu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.