Jika Lokasi Kongres Tak Jelas, Indonesia Bisa Disanksi FIFA Lagi
Hal itu dikarenakan ketidak jelasan lokasi Kongres Pemilihan yang sampai saat ini masih terjadi antara pihak PSSI dengan Kemenpora.
Editor: Husein Sanusi
![Jika Lokasi Kongres Tak Jelas, Indonesia Bisa Disanksi FIFA Lagi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/calon-ketua-pssi-adakan-silaturahmi-ke-agum-gumelar_20161004_141415.jpg)
Laporan Wartawan SuperBall.id, Mochamad Hary Prasetya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Pemilihan PSSI (KP), Agum Gumelar, sudah memperkirakan bahwa Indonesia bisa saja kembali terkena sanksi dari FIFA apabila lokasi Kongres Pemilihan belum jelas.
Hal itu dikarenakan ketidak jelasan lokasi Kongres Pemilihan yang sampai saat ini masih terjadi antara pihak PSSI dengan Kemenpora.
Seperti diketahui, PSSI menginginkan lokasi Kongres Pemilihan di Makassar dan kekeh akan melakukannya di sana pada tanggal 17 Oktober 2016.
Sedangkan Kemenpora Imam Nahrawi merekomendasikan dan juga kekeh agar PSSI memindahkan lokasi Kongres Pemilihan ke Yogyakarta.
Sedangkan FIFA dan AFC hanya mengetahui lokasi Kongres Pemilihan di Makassar dan akan tiba ke kota tersebut pada tanggal 15 Oktober 2016.
Nantinya ditakuti Agum sesampainya delegasi dari FIFA dan AFC di Makassar namun Kongres Pemilihan tidak jadi dihelat dikarenakan belum mendapatkan izin ataupun tidak didatangi voters, mantan Ketum PSSI itu berpikir FIFA sedikit kesal.
"Ya kalau sampai saat ini masih belum jelas, sanksi FIFA bisa sangat besar jatuh lagi kepada Indonesia, yakni skorsing dari FIFA," ucap Agum saat ditemui di Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Keyakinan Agum terhadap sanksi FIFA bisa datang kembali dikarenakan perwakilan dari FIFA dan AFC merupakan wajah-wajah baru yang datang ke Indonesia.
Biasanya, FIFA memutuskan Primo Corvaro untuk melihat Kongres di Indonesia dan AFC mengirimkan Sanjaeevan Balasinggam.
Namun kali ini keduanya tidak diutuskan untuk melihat Kongres Pemilihan pertama kali di Indonesia.
"Kalau tidak salah perwakilan FIFA itu namanya Luca tapi saya lupa nama panjangnya dan AFC ada dua orang tapi bukan Sanjaeevan karena sudah masuk ke FIFA," ucapnya.
"Saya khawatir FIFA akan tegas mengatakan ini sebuah intevensi dari pemerintah padahal ini sudah statutanya dari PSSI untuk menentukan lokasi kongres," kata Agum.(*)