Joe Hart Tetap Kiper Nomor Satu di Timnas Inggris
Southgate mengakui Inggris berutang banyak pada Hart. Menurutnya Hart merupakan penyelamat Inggris
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Terbuang dari Manchester City, Joe Hart tetap nomor satu di Tim Nasional Inggris.
Dia bahkan menjadi penyelamat Three Lions.
Sejak 31 Agustus lalu, Hart terpaksa meninggalkan Manchester City, klub yang dia bela dalam satu dekade terakhir.
Kiper berusia 29 tahun itu harus rela menjadi pemain pinjaman di klub medioker Serie A Italia, Torino, hingga 30 Juni 2017.
Hart menyingkir dari Stadion Etihad lantaran pelatih anyar City, Pep Guardiola, tidak menyukai cara bermainnya.
Di Torino, Hart mulai menarik perhatian pendukung klub Turin tersebut. Dari lima penampilannya bersama Il Toro, Hart membuat dua clean sheet (tidak kebobolan) dan mempersembahkan masing-masing dua kemenangan dan imbang serta hanya kalah sekali.
Makanya, pelatih sementara Timnas Inggris Gareth Southgate tetap menjadikan Hart sebagai kiper utama untuk mengawal gawang Three Lions atau Tiga Singa pada laga ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup F Zona Eropa di Slovenia, Rabu (12/10/2016).
Pertandingan berakhir imbang tanpa gol. Dan, Inggris tetap memimpin grup dengan tujuh poin. Mereka unggul dua poin atas peringkat kedua Lithuania dan peringkat ketiga Slovenia.
Southgate mengakui Inggris berutang banyak pada Hart. Menurut dia, jika bukan Hart yang berdiri di bawah mistar gawang, mungkin kesebelasan dari negeri kerajaan itu akan mengalami kekalahan pertama dari Slovenia. Dalam empat pertandingan sebelumnya melawan Slovenia, Inggris menang terus.
Pada pertandingan di Stadion Stojice di Ljubljana kemarin, Hart sedikitnya membuat tiga penyelamatan krusial sehingga gawang skuad Tiga Singa tidak kebobolan, seperti dalam kemenangan atas Slovakia 1-0 dan atas Malta 2-0 pada dua laga sebelumnya.
Di babak pertama, Hart memenangi duel satu lawan satu saat berhadapan dengan striker Slovenia, Roman Bezjak. Di babak kedua, Hart menang duel atas Josip Ilicic.
Yang paling fenomenal adalah ketika Hart menggagalkan aksi Jasmin Kurtic.
Hart merentangkan tangannya sejauh mungkin untuk menggapai bola dari sundulan Kurtic. Upayanya berhasil.
Tangan kirinya mampu menjangkau bola yang hampir masuk ke sudut kiri atas gawangnya, meskipun untuk itu dia sempat mengalami perawatan pada lengan kirinya. Tapi, Hart bisa terus mengawal gawang Tiga Singa sampai pertandingan berakhir.
Hart mengatakan,"Ini merupakan penampilan terbaik saya hingga sejauh ini. Tubuh saya seperti terpotong-potong. Saya akan berusaha keras untuk bangun besok."
"Saya hanya berusaha semampunya untuk menghalau bola keluar," ujarnya.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi, saya baru bisa melihat kejadiannya dari kamera, itu sangat menyakitkan. Saya jatuh dengan keras di dalam gawang," tutur Hart.
Aksi heroik Hart jelas sangat krusial, ketika Inggris kehilangan ritme permainannya. Tanpa diperkuat Adam Lallana dan Raheem Sterling yang mengalami cedera, serangan Inggris miskin variasi.
Wayne Rooney, top scorer Timnas Inggris dengan 53 gol, duduk di bangku cadangan. Perannya sebagai kapten tim digantikan Jordan Henderson.
"Secara keseluruhan, untuk tujuan jangka panjang, satu poin ini penting. Kami tetap memimpin," kata Southgate.
"Semua orang bisa melihat kami lebih baik, tetapi peluang mereka tercipta dari kesalahan kami atau bola mati," lanjutnya.
BACA SELENGKAPNYA HANYA DI HARIAN SUPER BALL, KAMIS (13/10/2016)