Setumpuk Pekerjaan Rumah untuk Gordon Strachan
Gordon Strachan dikritik lantaran taktiknya dianggap tak berjalan efektif menghadapi tim-tim yang di atas kertas berada di bawah Skotlandia
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Hanya dalam tiga laga di putaran Grup F, harapan publik pada Skolandia untuk lolos kualifikasi Piala Dunia 2018 berangsur memudar.
Setelah kemenangan 5-1 atas Malta pada September lalu, performa pasukan Tentara Tartan menurun.
Mereka ditahan tim yang lebih lemah, Lithuania 1-1 pada laga kandang di Dublin, akhir pekan lalu.
Puncaknya, Skotlandia dipermalukan Slovakia 0-3 pada laga di Trnava, Rabu kemarin.
Performa para pemain Skotlandia pada dua laga terakhir terlihat tak bergairah, menyedihkan, tanpa kehidupan, lumpuh.
Pelatih Timnas Skotlandia Gordon Strachan dikritik lantaran taktiknya dianggap tak berjalan efektif menghadapi tim-tim yang di atas kertas berada di bawah Skotlandia.
Publik mulai menekan Asosiasi Sepak Bola Skotlandia untuk mempertimbangkan pemecatan Strachan. Hal itu dipandang perlu demi Timnas Skotlandia bisa lolos kualifikasi Piala Dunia 2018.
Janji Strachan membenahi lini pertahanan setelah kebobolan masing-masing satu gol pada laga melawan Malta dan Lithuania, terbukti tak berjalan baik. Gawang Skotlandia justru kebobolan tiga gol pada laga melawan Skotlandia.
Di sisi lini depan pun setali tiga uang. Strachan juga tak bisa mengefektifkan para penyerangnya. Padahal mereka diperkuat oleh trisula striker cukup mumpuni; Steven Fletcher, Matt Ritchie, dan Robert Snodgrass.
Peluang Skotlandia bakal kian menipis jika perfroma pada laga terakhir putaran pertama melawan Inggris pada November mendatang tak juga membaik.
Menanggapi kritik itu, Strachan sekali lagi tak mau menyalahkan pemainnya atas kekalahan itu, persis seperti yang dilakukannya ketika Skotlandia kehilangan dua poin pada laga melawan Lithuania. Pelatih berusia 59 tahun itu masih menyimpan optimisme performa timnya akan mengalami perbaikan signifikan seiring berjalannya kompetisi.
"Saya di sini bukan untuk bicara tentang diri sendiri. Yang harus kita perhatikan bagaimana merawat para pemain ini, juga tentang bagaimana memberi kesempatan kepada fan untuk merayakan sesuatu di masa depan. Kita harus memiliki cara berpikir yang benar untuk mendapatkan hasil yang benar juga. Performa bisa berubah, masih ada harapan," ujarnya seperti dikutip Daily Sports. dra
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Kamis (13/10/2016)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.