Apakah Ada Dendam di Hati Robin van Persie?
Rezim Sir Alex berakhir, dan pelatih-pelatih sesudahnya, terutama sekali Louis van Gaal yang ironisnya sama-sama berasal dari Belanda
Kalimat bernada "meremehkan" yang sudah tentu tak disenangi Zlatan Ibrahimovic, pemain yang menganggap dirinya paling besar dan bernilai 10.
"Saya tidak tahu benar siapa Robin van Persie. Saya tahu namanya dan tahu dia orang Belanda. Dia pemain yang bagus dan mencetak banyak gol. Itu saja. Tapi saya tidak pernah punya masalah dengan dia, dan sebenarnya, kapan-kapan, saya ingin bermain melawan dia," kata Zlatan.
ZLATAN Ibrahimovich
Kesempatan itu datang dinihari nanti. Ibrahimovic akan kembali menjadi penguasa tunggal pos nomor sembilan. Namun barangkali, van Persie tidak akan jadi fokus perhatian Zlatan. Dia akan lebih disibukkan oleh upayanya menemukan kembali ketajaman sendiri. Ketajaman yang seolah-olah hilang dalam beberapa laga terakhir Manchester United.
"Saya akan kembali. Saya akan lebih baik. Saya berjanji," katanya pada manutd.com usai laga kontra Liverpool, awal pekan. Di laga ini, Zlatan tidak bisa berbuat banyak. Satu-satunya peluang yang didapatkannya, terbuang setelah bola tandukannya menyambar umpan Paul Pogba melenceng di samping gawang Liverpool.
Publik Old Trafford pun agaknya tidak akan terlalu tertarik dengan duel adu tajam ini. Toh mereka sudah sama-sama tahu bahwa Robin van Persie dan Zlatan Ibrahimovic adalah penyerang-penyerang super. Mereka barangkali akan lebih tertarik pada selebrasi van Persie.
Iya, selebrasi. Bagaimana van Persie, sekiranya berhasil mencetak gol, merayakan keberhasilannya itu. Apakah dia akan bersikap serupa Cristiano Ronaldo yang tidak bereaksi, dan bahkan meminta maaf kepada penonton, tatkala menyumbangkan gol untuk Real Madrid? Atau dia memilih melampiaskan unek- unek seperti Carlos Tevez?
Nasib Tevez sedikit banyak memang sama dengan van Persie. Menjadi andalan, dielu-elukan, lantas dibuang ke klub yang selama bertahun-tahun diejek Sir Alex Ferguson sebagai "Tetangga yang Berisik", Manchester City.
Maka ketika mencetak dua gol ke gawang Manchester United pada laga semifinal Carling Cup 2010, Tevez berlari ke arah suporter United. Dia melakukan selebrasi persis seperti saat masih berkostum Manchester United.
Menudungkan tangan di atas telinga, seolah-olah ingin mendengar namanya dielu-elukan. Setelah --tentu saja-- mendapatkan ejekan, Tevez membuat gerakan tangan yang meminta para suporter Manchester United menutup mulut mereka.
Apakah Robin van Persie akan melakukan selebrasi yang sama?
twitter: @aguskhaidir