TRIBUNNEWS.COM - Manajer Pusamania Borneo FC (PBFC), Dragan Djukanovic mendapat hukuman dari operator Indonesia Soccer Championship (ISC) A yakni PT Gelora Trisula Semesta (GTS).

Pelatih kepala asal Montenegro itu dianggap terlalu berlebihan melakukan protes kepada hakim.

GTS melalui Komisi Disiplin menerangkan Djukanovic dilarang mendampingi PBFC saat kontra PSM Makassar, Jumat (21/10/2016).

Selain itu rekan kerjanya sebagai peracik taktik Rade Novovic juga mendapatkan hukuman karena dianggap melakukan provokasi pada laga terakhir (vs Pesegres Gresik United).

Djuka lebih dahulu didenda Rp10 juta akibat reaksinya memprotes buruknya kualitas sang pengadil.

"Saya melakukan protes karena ada hal yang tidak benar dan itu terus berulang, seakan tidak ada pembelajaran. Jika saya lihat ini benar, saya tidak mungkin protes, saya pasti terima," ujar Djuka.

Djuka pun menganggap hal ini tidak wajar, selama pengalamannya melatih di belahan dunia, dia tak pernah menjumpai kejadian seperti ini.

"Bertahun-tahun saya melatih klub sepak bola, di banyak negara, baru kali ini saya mendapatkan hukuman, ini lucu," tambah pria berusia 47 tahun itu.

Hukuman atau protes terhadap wasit bukan pertama kalinya untuk Djuka.

Sebelumnya saat kontra Bali United dan Persiba Balikpapan, pelatih berlisensi UEFA Pro ini juga dilarang mendampingi skuad Pesut Etam dari pinggir lapangan.