Tottenham Hotspur vs Leicester City: Unjuk Gigi Penyerang Pelapis
Vincent Janssen kemungkinan mengisi posisi ujung tombak tim karena Harry Kane masih berkutat dengan cedera.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Duel antara Tottenham Hotspur dan Leicester City pada lanjutan Premier League 2016/17 di White Hart Lane, Sabtu (29/10) bukan sekadar duel antara mantan rival juara pada musim lalu. Duel ini merupakan ajang unjuk gigi penyerang pelapis masing-masing tim, Vincent Janssen dan Shinji Okazaki.
Vincent Janssen dan Shinji Okazaki bakal mendapatkan kesempatan memimpin lini depan tim masing-masing pada duel nanti. Vincent Janssen kemungkinan mengisi posisi ujung tombak tim karena Harry Kane masih berkutat dengan cedera.
Penyerang asal Belanda itu sedang menemukan kepercayaan dirinya. Janssen mencetak sebuah gol ke gawang Liverpool pada pertandingan EFL Cup, Rabu (26/10) lalu. Itu adalah gol kedua Janssen untuk Tottenham Hotspur sejak bergabung dari AZ Alkmaar pada musim panas.
Gol tersebut sekaligus gol pertama Janssen untuk Spurs sejak menjebol gawang Gillingham pada 21 September 2016. Janssen belum mencetak gol di Premier League dari sembilan penampilan.
"Tentu saja, bagi seorang penyerang, mencetak gol selalu terasa menyenangkan, namun pada akhirnya saya kecewa atas kekalahan ini karena kami seharusnya bisa berbuat banyak di pertandingan ini," kata Janssen seperti dikutip Tottenhamhotspur.com.
Shinji Okazaki juga sedang menemukan kepercayaan dirinya. Pemain asal Jepang itu mencetak sebuah gol ke gawang Crystal Palace pada pekan lalu. Gol itu tercipta pada penampilan pertamanya sejak menit awal bersama The Foxes sejak 10 September 2016.
"Dia seorang pekerja keras. Terkadang dia tidak begitu dekat ke gawang, namun ketika bola berada di sekitar kotak penalti, Shinji selalu ada di sana. Dia penting bagi tim karena dia sering menekan pertahanan lawan. Dia membangkitkan semangat pemain-pemain kami," ujar Claudio Ranieri, pelatih Leicester City, seperti dikutip Mirror.
Kehadiran Shinji Okazaki bakal semakin krusial untuk menutupi performa Jamie Vardy yang sedang merosot. Vardy belum pernah mencetak gol di Premier League sejak menjebol gawang Liverpool pada 10 September 2016.
Okazaki mengatakan timnya harus tampil solid sebagai sebuah tim jika ingin mengalahkan Tottenham Hotspur. Okazaki memahami ancaman-ancaman yang bisa dihadirkan oleh skuat asuhan Mauricio Pochettino.
"Laga melawan Tottenham bakal sulit. Mereka kuat seperti Manchester United dan Chelsea, jadi kami harus bermain bersama. Kami harus menunjukkan organisasi permainan yang bagus, memastikan pertahanan kami rapat dan menunjukkan konsentrasi bagus selama 90 menit. Ini adalah cara yang harus kami lakukan untuk menghadapi Tottenham," ujar Okazaki di Lcfc.com.
Tottenham Hotspur bakal termotivasi meraih kemenangan atas Leicester City. Klub asal London Utara itu membutuhkan kemenangan demi keluar dari periode buruk. The Lilywhites, julukan Tottenham Hotspur, tak pernah meraih kemenangan dalam empat pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Laga ini sekaligus menjadi kesempatan bagi Tottenham Hotspur untuk membalaskan dendam. Musim lalu, Leicester City menyisihkah Tottenham Hotspur dalam persaingan menjuarai Premier League.
"Laga penting melawan Leicester bakal berarti banyak bagi semua orang untuk alasan-alasan berbeda, semua orang sekarang pasti fokus pada itu. Musim lalu kami bersaing meraih gelar dan mereka mengungguli kami di kandang dan hal itu mengubah persaingan di liga. Ini laga penting untuk kami," kata Eric Dier, gelandang Tottenham Hotspur, dikutip AFP.
Permasalahan Leicester City adalah performa mereka di laga-laga tandang musim ini. The Foxes selalu mengalami kekalahan pada empat laga tandang Premier League. Sebaliknya, Tottenham Hotspur belum pernah mengalami kekalahan di kandang. Claudio Ranieri mengklaim timnya telah menyiapkan diri secara sangat baik untuk mengakhiri tren buruk itu.
"Tottenham satu-satunya tim yang belum terkalahkan karena mereka memiliki skuat yang sangat bagus dan Pochettino bisa merotasi pemain-pemainnya. Kami menelan empat kekalahan karena kami tidak berkonsentrasi secara penuh. Sekarang saya yakin para pemain saya kembali solid dan bakal tampil lebih baik," ujar Ranieri.
Christian Fuchs, bek kiri Leicester City, percaya diri timnya bisa mengakhiri catatan buruk mereka di kandang lawan. Fuchs mengatakan timnya sedang menganalisis kelemahan-kelemahan dan kelebihan-kelebihan Tottenham Hotspur.
"Spurs bagus dalam mempertahankan bola dan penguasaan bolanya tinggi, mereka tim solid dan tim besar di Inggris. Hal yang terpenting adalah kami fokus pada permainan kami, meskipun sejauh ini tidak bagus di laga tandang," kata Fuchs kepada Reuters.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.