Djohari Arifin Minta FIFA dan AFC Waspadai Aroma Politik Uang di Kongres PSSI
Peringatan disampaikan Djohar Arifin Husin, salah satu kandidat yang ikut bersaing dalam bursa calon Ketua Umum (Ketum) PSSI
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - FIFA dan AFC diharapkan mewaspadai penyelenggaraan Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Utara 10 November 2016, dari tekanan dan permainan politik uang.
Peringatan disampaikan Djohar Arifin Husin, salah satu kandidat yang ikut bersaing dalam bursa calon Ketua Umum (Ketum) PSSI.
Dia meminta perwakilan FIFA-AFC memasang mata dan telingannya untuk memastikan kongres ini berjalan bersih dan sesuai aturan.
"FIFA dan AFC harus memanfaatkan anggota Komite Eksekutif untuk mendengar aspirasi bawah. Dan cepat merespons jika terjadi 'nyanyian' dari orang-orang yang menemukan adanya kecurangan," ujar Djohar yang juga mantan Ketum PSSI periode 2011-2015 ini kepada Harian Super Ball.
Terkait 'nyanyian' itu, Djohar menjelaskan, tradisinya ini selalu muncul dan selalu ada saja yang mengeluhkan adanya permainan uang.
Jika itu dibiarkan, masalah ini akan terus berlanjut dan membentuk kubu dalam kepengurusan baru PSSI nantinya.
"Jangan sampai persoalan kepengurusan lama, munculnya dua kubu, terjadi lagi setelah pemilihan. Ini yang perlu diantisipasi," ujarnya.
Terkait rencana rapat Komite Eksekutif PSSI dengan FIFA-AFC di Jakarta, 8 November 2016, atau dua hari menjelang kongres, Djohar menyarankan agar PSSI memastikan semua tahapan itu bisa terlaksana.
"Pastikan saja nantinya kongres pemilihan itu terselenggara sesuai dengan tahapannya," ujarnya.
Sementara anggota Komite Eksekutif PSSI Hadiyandra mengatakan, Kongres Pemilihan Ketum PSSI sangat spesial sehingga FIFA-AFC sampai meminta rapat dengan PSSI pada 8 November 2016.
"Rapat dengan FIFA-AFC itu diselenggarakan untuk memastikan bahwa semua tahapan kongres bisa berjalan. Dan ini memang diatur," ujarnya.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Senin (7/11/2016)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.