Arsene Wenger di Antara Donald Trump dan Hillary Clinton, Sebuah Lelucon
Persaingan dua kanditat Hillary Clinton dan Donald Trump ternyata mampu menyedot perhatian publik AS.
Laporan Wartawan SuperBall.id, Fitri Asrianggi
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Publik Amerika Serikat sangat antusias menyambut calon presiden mereka.
Persaingan dua kanditat Hillary Clinton dan Donald Trump ternyata mampu menyedot perhatian publik AS.
Bahkan, masyarakat AS sudah terbelah menjadi dua kubu yaitu kubu pro-Trump dan kubu pro-Hillary.
Namun di tengah-tengah pemilihan umum presiden yang berlangsung Selasa (8/11/2016) waktu setempat, rupanya muncul kandidat alternatif yang sangat mengejutkan.
Seperti dikutip SuperBall.id dari 101 Great Goals, Rabu (09/11/2016) nama pelatih Arsenal Arsene Wenger muncul sebagai salah satu kandidat untuk memimpin negara maju tersebut.
Hal itu dilontarkan oleh salah satu fan Arsenal bernama Matt Simonson lewat akun Twitter-nya.
Tak hanya itu, Simonson secara terang-terangan memilih Wenger untuk menjadi Presiden lewat akun Twitter-nya.
Bahkan, Simonson juga menilai bahwa pelatih asal Prancis itu sudah memiliki rekam jejak selama 20 tahun dengan tidak menghambur-hamburkan uang.
" Siapa lagi yang memiliki rekan jejak selama 20 tahun tanpa menghambur-hamburkan uang? itu sudah terbukti dia (Wenger) berhasil dan mampu mengatur sebuah anggaran,' tulisnya.
Istimewanya lagi, pernyataan Simonson juga didukung oleh banyak pihak.
Banyak netizen yang setuju dengan usul fan tim Meriam London itu.
"Ide yang baiki, itu akan menjadi adil," tulis akun Bouts.
"#Wenger2020," tulis akun dawsonnn3.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.