Timnya Degradasi, Anak Legenda Barcelona Diserang Suporter Sendiri
Anak dari mantan pemain Celtic dan Barcelona Henrik Larsson, Jordan Larsson, diserang oleh fans sendiri usai berlaga.
Laporan Wartawan SuperBall.id, Dimas Wahyu Indrajaya
TRIBUNNEWS.COM, HELSINGBORG - Anak dari mantan pemain Celtic dan Barcelona Henrik Larsson, Jordan Larsson, diserang oleh fans sendiri usai berlaga.
Jordan yang memperkuat Helsingborgs yang juga dilatih ayahnya, kalah dari klub divisi dua Halmstad 1-2, dalam partai play off memperebutkan liga utama musim depan.
Padahal di laga yang berlangsung di Stadion Olympia pada Minggu (20/11/2016), markas dari Helsingborgs IF, Jordan sempat membuat klubnya memimpin 1-0 pada menit 82.
Namun lima menit berikutnya mereka malah kejebolan lewat gol Marcus Mathisen lewat titik putih.
Mathisen kembali mencatatkan diri di papan skor di menit akhir laga.
Dilansir dari Daily Mail, fans Helsingborgs yang memakai topeng merangsek ke lapangan dan menanggalkan jersey pemain 19 tahun tersebut.
Sebelumnya fans juga terlibat cekcok dengan sang manajer.
Larsson senior pun angkat bicara pada media Swedia dan tidak tahu menahu anaknya menjadi target serangan fans sendiri.
"Saya mengerti rasa frustrasi fans. Maka dari itu saya menjauhi lapangan," kata Henrik Larsson.
"Bukan keputusan yang pintar bila saya lakukan itu. Saya sendiri tidak melihat mereka menyerang Jordan, tetapi jika melihat saya akan langsung menghampirinya."
Kekalahan menyakitkan atas Halmstad membuat Larsson menegaskan akan menjaga dirinya dari serangan para fans garis keras saat berjalan keluar rumah.
"Saya bekerja di sini yang merupakan kampung halaman saya. Saya akan menjaga diri saya dengan lebih ketat dan akan jalan keluar tidak sendirian."
"Jika mereka (hooligans) datang, datanglah. Kami punya banyak anjing di rumah," katanya.
Jawara Swedish Championship lima kali itu memang mendapat petaka usai laga melawan Halmstad yang berakhir dengan kekalahan.
Helsingborgs yang mengakhiri liga di posisi 14 dengan 29 poin harus menjalani laga play off dengan Halmstad yang menduduki posisi tiga di Liga Swedia divisi dua.
