Patrik Berger dan Vladimir Smicer Menolak Jadi Pelatih
Dua pesepak bola legenda Liverpool ini ditanya penggemarnya apakah bersedia diajak menjadi pelatih tim Merah Putih
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Dua legenda Liverpool dari Republik Ceska, Patrik Berger dan Vladimir Smicer, memuaskan fans Liverpoold dalam acara Meet & Greet di Courts Megastore Indonesia, kemarin.
Mereka pun didorong-dorong agar mau jadi pelatih Timnas Indonesia.
Jumpa penggemar atau fans Liverpool dengan dua mantan pemain The Reds, Patrik Berger dan Vladimir Smicer, digelar oleh Pusat Elektronik dan Furnitur Courts Megastore Asia di Indonesia di kantor pusat yang berada di Kota Harapan Indah, Kota Bekasi, Minggu (27/11/2016).
Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Berger kini lebih banyak menyibukkan diri dengan olahraga golf.
Tapi ia menegaskan bahwa sepak bola yang menjadikan dirinya terkenal sekaligus mampu mengenal sisi lain dari belahan dunia ini.
Pesepak bola yang memiliki tinggi 185 cm itu pun merasa senang dapat hadir kembali di Indonesia.
"Salah satu yang saya bisa nikmati dari sepak bola adalah kami bisa menyambangi belahan dunia. Ini kali kedua saya datang ke Indonesia. Dulu sudah pernah, tetapi kala itu saya hanya mengunjungi Bali. Saya sangat terkesan dengan sambutan penggemar sepak bola di sini," kata Berger.
Patrik Berger bermain Liverpool sejak tahun 1996 hingga 2003. Pesepak bola yang berposisi sebagai sayap ini telah melakukan laga sebanyak 148 pertandingan dan mencetak 28 gol.
Sementara itu, Vladimir Smicer, yang berposisi sebagai gelandang serang, bermain sebanyak 121 kali sepanjang 1999-2005 dan telah mencetak 10 gol.
Selain mendapatkan sambutan hangat lewat yel-yel You'll Never Walk Alone, penggemar Liverpool juga memberikan pertanyaan pada Patrik maupun Smicer.
Dari sekian banyak pertanyaan, ada satu pertanyaan yang cukup menggelitik. Dua pesepak bola legenda Liverpool ini ditanya apakah bersedia diajak menjadi pelatih tim Merah Putih.
Pertanyaan ini dilontarkan dengan alasan adanya keinginan yang begitu besar dari penggemar sepak bola di Indonesia agar Tim Nasional Indonesia mampu berkiprah di ajang sepak bola dunia.
"Saya tidak akan pernah menjadi pelatih. Saya pun tidak akan membuka peluang untuk itu. Terlalu banyak tekanan. Menjadi pelatih bisa menghabiskan waktu saya bersama keluarga. Tetapi, terima kasih atas tawaran itu," ujar Berger.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Senin (28/1/2016)