Tragedi Chapecoense, Penerbangan Pertama dan Terakhir Bagi Co-Pilot Sisy Arias
Insiden maut yang menimpa klub asal Brasil, Chapeconese, masih menyisakan duka yang begitu mendalam.
Laporan Wartawan SuperBall.id, Fitri Asrianggi
TRIBUNNEWS.COM, MADELLIN - Insiden maut yang menimpa klub asal Brasil, Chapeconese, masih menyisakan duka yang begitu mendalam.
Pesawat LaMia Airlines Flight 2933 yang mengangkut para pemain Chapecoense jatuh dari ketinggian 9,000 kaki karena kehabisan bahan bakar.
Dalam tragedi tersebut dikabarkan sebanyak 76 orang tewas sedangkan lima orang dinyatakan selamat.
Salah satu korban kecelakaan maut ini adalah seorang co-pilot wanita bernama Sisy Arias.
Seperti dikutip SuperBall.id dari Mirror, Jumat (02/12/2016) pesawat yang membawa para pemain Chapecoense merupakan pesawat pertama yang diterbangkan oleh Sisy yang juga merupakan model di negaranya, Kolombia.
Namun nahas, momentum paling berharga dalam hidupnya kini semua sirna.
Yang paling mengharukan, sebelum keberangkatan pesawat itu, Sisy sempat bicara terkait pelayanan untuk tim Chapecoense.
Wanita 29 tahun itu akan memberikan pelayanan terbaiknya untuk para pemain Chapecoense.
"Satu hal yang sangat penting untuk diketahui, tim ini (Chapecoense) menggunakan maskapai Bolivia untuk membawa mereka ke Medellin, meskipun mereka adalah tim Brasil," ujar wanita 29 tahun itu.
Tentu saja kepergian Sisy meninggalkan kesedihan yang begitu dalam bagi keluarganya.
Ungkapan kesedihan itu disampaikan sang ayah, Jorge Arias lewat akun Facebook-nya.
"Saya berharap Tuhan akan menjaga dia dalam kemulian-Nya. Anakku ayah mencintaimu dan akan selalu mencintai mu," tulisnya.
Tak hanya sang ayah, sang adik Junior Arias Paravicini pun mengutarakan hal yang serupa.
Banyak kenangan manis yang mereka lewatkan berdua.
Bahkan, sang adik juga mengutarkan sosok Sisy di mata sang adik.
"Untuk kakakku tersayang, saya tidak bisa mengungkapkan perasaan sakit dan kekosongan ini," tulis Paravicini.
"Anda adalah belahan jiwa saya dan anda telah meninggalkan kami semua. Anda adalah orang yang paling mulia yang pernah saya temui."
"Saya berharap untuk melihat anda ketika kita dipertemukan oleh Tuhan, Saya mencintaimu selamanya untuk kakak di dalam jiwa." (*)