Pesawat yang Membawa Pemain Chapecoense Jatuh Karena Kehabisan Bahan Bakar, Publik Marah
Menurut media O Globo saat itu pesawat LaMia Airlines Flight 2933 sempat mengalami keterlambatan jadwal.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan SuperBall.id, Fitri Asrianggi
TRIBUNNEWS.COM, MADELLIN - Insiden maut yang menimpa klub asal Brasil Chapecoense masih menyisakan duka yang mendalam.
Penyebab jatuhnya pesawat LaMia Airlines Flight 2933 yang mengangkut para pemain Chapecoense dari ketinggian 9,000 kaki karena kehabisan bahan bakar.
Seperti dikutip SuperBall.id dari The Guardian, Sabtu (03/12/2016) penyebab kecelakaan yang merenggut nyawa sebanyak 76 orang ini ternyata membuat geram publik Brasil.
Salah satunya adalah pesepak bola wanita Chapecoense U-17, Nataly Ferranti.
"Itu adalah kesalahan yang mengakhiri kehidupan, mengakhiri Chapecoense,' ujarnya.
"Saya merasa marah," tambahnya.
Menurut media O Globo saat itu pesawat LaMia Airlines Flight 2933 sempat mengalami keterlambatan jadwal.
Sebelumnya dikabarkan bahwa pesawat itu akan transit dari Sao Paulo ke Cobija, Bolivia.
Namun akhirnya rencana itu dibatalkan lantaran bandara tidak beroperasi di malam hari.
Akibatnya sang pilot harus terbang tanpa mengisi bahan bakar.
Tak hanya itu sang pilot juga sebelumnya sempat menginformasikan jika dirinya meminta ijin untuk mendarat karena adanya masalah bahan bakar.
Bahkan pada kejadian tersebut, pesawat yang membawa para pemain Chapecoense ini dibuat menunggu selama tujuh menit karena adanya pengalihan untuk pesawat lain.
Walhasil empat menit kemudian, pesawat itu langsung kehilangan kendali dan terjatuh. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.