Pria Ini Urungkan Niat Granit Xhaka Tinggalkan Sepak Bola
Thomas Rutishauser, yang mencegah Xhaka mengambil keputusan itu. Ia tahu, remaja itu sedang dalam kondisi sedih karena cedera lutut
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Granit Xhaka hampir saja meninggalkan sepak bola, saat berusia 16 tahun.
Untungnya ada Thomas Rutishauser, yang mencegah Xhaka mengambil keputusan itu. Ia tahu, remaja itu sedang dalam kondisi sedih.
Tahun 2008, Xhaka adalah personel skuad U-16 FC Basel. Bulan Desember tahun itu, skuad muda Basel itu melakoni laga persahabatan dengan Old Boys Basel.
Sialnya, Xhaka muda mengalami cedera lutut dalam pertandingan itu, yang membuat dirinya frustrasi.
Cedera lutut memang membutuhkan waktu lama untuk sembuh. Namun karena saat itu masih muda, Xhaka tidak sabar untuk segera sembuh.
Apalagi, gara-gara cedera itu dia urung debut di skuad inti Basel, sehingga sempat terlontar keinginan berhenti bermain sepak bola.
Hanya saja Rutishause mampu membujuk Xhaka mengurungkan niatnya.
"Saya sudah lupa dengan kejadian itu. Salah satu tugas saya memang memberi semangat bagi para pemain muda," kata Rutishauser, yang dilansir BZ.
Rutishauser menjabat sebagai wakil sekjen direktorat pendidikan, budaya, dan olahraga (BKSD) di pemerintahan kota Basel saat itu.
Salah satu tugasnya mempromosikan olahraga, dan mencari bibit-bibit atlet di wilayah Basel.
Pekerjaannya juga meliputi mendidik dan membimbing para atlet muda lewat sekolah bernama Handelsmittelschule.
Bukan hanya Granit Xhaka yang pernah ditanganinya, sebab sejumlah pesepak bola Swiss, seperti Roman Buess dan Marco Aratore (pemain St. Gallen), Fabian Frei (FSV Mainz 05), dan Simone Grippo (Vaduz) juga bekas muridnya.
Jika tanpa bujukan Rutishauser, bisa jadi Granit Xhaka meninggalkan sepak bola, dan tak pernah memperkuat skuad Timnas U-17 Swiss, yang memenangi Piala Dunia U-17.
Xhaka mungkin tidak akan menjadi pemain Arsenal, yang akan bertandang ke St Jakob-Park pada Selasa (6/12/2016) waktu Swiss ini.
Setelah memenangi Piala Dunia itu, karier Xhaka meroket. Dia masuk skuad inti Basel sebagai pemain profesional, dan pihak klub menuntutnya fokus di sepak bola.
Alhasil Xhaka harus meninggalkan sekolah sebelum lulus. Orangtua Xhaka menentang ini, karena mereka ingin putra keduanya itu menyelesaikan pendidikan formalnya.
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Rabu (6/12/2016)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.