Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Gadis Ini Datang Jauh dari Lampung Demi Selembar Tiket Final AFF

Ia bersama ayahnya sudah tiba di Jakarta sejak semalam, dan sempat menginap di Kalideres, Jakarta Barat.

Penulis: Yurike Budiman
Editor: Husein Sanusi
zoom-in Gadis Ini Datang Jauh dari Lampung Demi Selembar Tiket Final AFF
Tribunnews.com
Deva dan ayahnya, Dahnir yang rela jauh-jauh dari Lampung untuk mengantre tiket AFF di Jakarta. Sudah kehilangan sandal, Deva hanya diperbolehkan beli satu tiket saja oleh pihak panitia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deva (21) gadis asal Lampung ini jauh-jauh datang dari Lampung untuk membeli tiket AFF demi menonton langsung pertandingan tim nasional Indonesia melawan Thailand besok, Rabu (14/12/2016) di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat.

Ia bersama ayahnya sudah tiba di Jakarta sejak semalam, dan sempat menginap di Kalideres, Jakarta Barat.

"Saya hanya dapat satu, tadi antre sudah sejak 07.30 pagi, desak-desakan di luar gak pandang bulu, saya perempuan sendiri lagi," kata Deva, ditemui Tribunnews.com tak jauh dari Garnisun Tetap 1 Jakarta, Jalan Medan Merdeka Timur, Selasa (13/12/2016).

Gadis berhijab ini mengaku sampai kehilangan sandalnya karena harus mengantre bersama ribuan suporter lainnya yang sudah mengantre sejak dini hari tadi.

"Iya. Hilang sandal saya dua-duanya. Dari depan sudah keinjak-injak. Pas masuk malah gak boleh beli dua padahal kemarin ini katanya maksimal empat tiket untuk satu orang," kata mahasiswi Universitas Lampung ini.

"Saya bilang 'Loh saya mau beli dua, satu untuk ayah saya itu sudah menunggu dari pagi di depan, masa harus antre lagi?' tapi panitianya bilang tidak boleh," sambungnya.

BERITA TERKAIT

Sang ayah, Dahnir (60) mengikhlaskan anaknya menonton sendiri pertandingan besok.

"Gak apa, saya tidak kecewa. Ini anak saya memang senang bola dari SMP, dimana pun dia kejar itu tiket kalau ada pertandingan," kata Dahnir.

Walau datang ke Jakarta dengan estafet kendaraan, Dahnir tak menyesal anaknya hanya bisa menonton sendiri.

"Kalau anak muda, semangatnya masih ada, saya juga dulu tahun 1977 menonton di Gelora Bung Karno, sekarang biarlah dia sukanya itu, silahkan," kata pria yang kesehariannya berdagang mainan anak-anak di Lampung ini.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas