Mustafi Selalu Jadi Jimat Arsenal
Mustafi tampil sebagai starter kala Arsenal menang dramatis 2-1 atas The Clarets di matchday ke-22 Liga Inggris tersebut.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Skhordan Mustafi mempertahankan predikatnya sebagai ’jimat’ bagi Arsenal. Belum sekalipun tim Meriam London menelan kekalahan saat ia bermain. Kemenangan atas Burnley di Stadion Emirates, Minggu (22/1), memastikan tren itu berlanjut.
Mustafi tampil sebagai starter kala Arsenal menang dramatis 2-1 atas The Clarets di matchday ke-22 Liga Inggris tersebut. Bek asal Jerman itu bahkan mencetak gol pembuka di menit ke-59. Menyambut umpan sepak pojok yang dilepaskan Mesut Oezil, Mustafi berhasil menyundul bola ke tiang jauh. Ini sekaligus menjadi gol pertamanya untuk The Gunners.
Sial bagi tim asuhan Arsene Wenger itu, baru saja bereuforia merayakan gol tersebut, mereka kemudian justru ditimpa petaka dengan kartu merah yang Granit Xhaka pada menit ke-65. Gelandang timnas Swiss itu diusir wasit setelah melancarkan tekel dua kaki kepada Steven Defour.
Menghadapi 10 pemain, Burnley pun mendapatkan kesempatan mengatasi ketertinggalan. Namun, peluang itu baru diperoleh pada pengujung laga. Anak buah Sean Dyche itu mendapat penalti setelah Ashley Barnes dilanggar Francis Coquelin. Andre Gray yang ditunjuk menjadi algojo kemudian tak menyia-nyiakan kesempatan itu membuat skor sama kuat.
Pada menit ketujuh injury time, gantian Arsenal yang mendapat hadiah penalti, setelah sepatu Ben Mee mengenai wajah Laurent Koscielny yang mencoba menyundul bola hasil tendangan bebas rekannya.
Para pemain Burnley sempat melancarkan protes karena melihat Koscielny terlebih dahulu dalam posisi offside. Namun wasit Jon Moss tetap pada putusannya memberi penalti. Alexis Sanchez yang maju sebagai algojo, menunaikan tugasnya dengan sangat baik lewat eksekusi tendangan panenka.
Mustafi sendiri di akhir pertandingan dinobatkan sebagai pemain terbaik. Selain membuka keunggulan timnya, ia juga tercatat melepaskan 66 operan dengan akurasi mencapai 85 persen. Tak hanya itu, Mustafi juga melakukan 20 duel udara dan memenangi 60 persen di antaranya.
”Kami mendominasi penuh pertandingan, namun kemudian kami harus bermain dengan 10 orang. Kami menjalani masa-masa sulit setelah itu, tetapi sukses menunjukkan ancaman bagi lawan hingga akhir pertandingan,” kata Mustafi seperti dikutip dari BBC Sports. ”Hal itu tak lepas dari kepercayaan diri akan kemampuan kami sepanjang pertandingan,” imbuhnya.
Bagi Mustafi, laga melawan Burnley adalah laga ke-21 dalam balutan seragam Arsenal. Dari 21 laga itu, tak satupun berakhir dengan kekalahan. Rinciannya adalah 15 kemenangan dan enam hasil imbang. Sementara tanpa Mustafi, Arsenal sudah menelan tiga kekalahan. Masing-masing dari Everton dan Man City di Premier League, dan dari Southampton di Piala Liga Inggris.
“Mustafi sudah jadi bagian penting dari empat barisan pemain belakang kami. Saya puas dengan adaptasinya di sini. Dia sudah memainkan 21 laga dan belum kalah sekalipun, jadi semoga itu berlanjut. Kami punya sejarah kurang bagus dengan bek yang didatangkan dari Spanyol,” kata Wenger memuji pemainnya itu.
”Selalu ada sedikit ketidakpastian, namun ia dengan cepat meyakinkan semua orang bahwa ia mampu. Dia mirip dengan Per terkait fokus. Keinginan untuk bermain bagus dan juga komitmennya secara fisik. Mungkin itulah mengapa ia mampu beradaptasi dengan cepat,” imbuh Wenger.
Mustafi sendiri berharap tren positif Arsenal saat ia bermain itu terus berlanjut, khususnya dengan lebih banyak kemenangan yang diraih. Apalagi belakangan The Gunners menunjukkan mentalitas tangguh dengan selalu berhasil bangkit dari posisi tertinggal.
”Saya harap masih ada beberapa lagi ke depannya. Saya senang. Pada akhirnya penting untuk melaju laga demi laga dan mencoba menang,” ujarnya. ”Itulah yang sudah kami lakukan sejauh ini. Itulah sebabnya kami selalu berbahaya sampai akhir. Karena kami yakin pada diri kami sendiri,” imbuh bek Valencia itu.