TRIBUNNEWS.COM - Eks penyerang tim nasional Italia, Antonio Cassano, resmi berpisah dengan Sampdoria setelah kedua belah pihak sepakat mengakhiri ikatan kerja sama.

Nasib Cassano di Sampdoria sudah menggantung sejak awal musim. Sang pelatih, Marco Giampaolo, sama sekali tidak memainkan Cassano di seluruh kompetisi.

Kini, Cassano berstatus bebas transfer. Ia pun bebas bergabung ke klub manapun meski bursa transfer Januari 2017 telah ditutup.

Walaupun sudah tak memiliki ikatan kontrak dengan Sampdoria, Cassano masih diizinkan untuk berlatih bersama tim primavera klub tersebut.

Dibekukannya Cassano di Sampdoria tak terlepas dari hubungannya yang berangsur memburuk dengan sang Presiden klub, Massimo Ferrero.

Ferrero mengaku geram dengan tindak tanduk Cassano yang dinilai sudah tidak menghormatinya sebagai pimpinan klub. Ia pernah menolak pindah dari Sampdoria pada musim panas 2016.

"Saya menyesal karena sudah menganggapnya seperti anak sendiri," ujar Ferrero pada Agustus tahun lalu.

Sebagai pemain, Cassano tergolong pemain kontroversial. Ia kerap diliputi pemberitaan negatif terkait tingkah lakunya.

Bahkan, Cassano tak sungkan menyebut dirinya lebih bengal dari striker Italia yang kini bermain di OGC Nice, Mario Balotelli.

"Saya pernah melakukan hal-hal yang lebih buruk (dari Balotelli), seperti mengabaikan latihan, hingga mengendarai mobil ke tengah lapangan," kata Cassano pada 2013 lalu.

Pada awal kemunculannya, Cassano sempat didaulat sebagai calon bintang Italia. Ia pernah mengecap kesuksesan bersama Bari (1999-2001) dan AS Roma (2001-2006).

Kemudian, Cassano hijrah ke Real Madrid. Namun, perilaku negatif membuat kariernya meredup. Ia pun kembali ke Italia dengan bergabung ke Sampdoria (2007-2011), AC Milan (2011-2012), Inter Milan (2012-2013), Parma (2013-2015), hingga akhirnya pulang lagi ke Sampdoria.