Thiago Motta Merendah Jelang Laga Lawan Barcelona
Les Parisiens dua kali disingkirkan oleh Barcelona di Liga Champions, masing-masing pada babak perempat final musim 2012/13 dan 2014/15.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Thiago Motta, gelandang Paris Saint-Germain, bersikap merendah jelang laga melawan Barcelona pada babak 16 besar Liga Champions. Motta menilai Barcelona sebagai unggulan, namun demikian Les Parisiens siap memberikan kejutan.
"Barcelona unggulannya, sudah jelas," ujar Motta seperti dikutip oleh Marca.
Les Parisiens dua kali disingkirkan oleh Barcelona di Liga Champions, masing-masing pada babak perempat final musim 2012/13 dan 2014/15. Thiago Motta berharap kali ini Paris Saint-Germain bisa membalaskan dua kekalahan itu.
"Kami pernah menghadapi mereka beberapa kali dan kami tahu apa yang bisa kami lakukan. Ini adalah sebuah peluang untuk kami melangkah ke babak perempat final," imbuh Motta, mantan pemain Barcelona pada rentang 2001 hingga 2007.
Parc des Princes, kandang Paris Saint-Germain, bakal bertindak sebagai tuan rumah pertandingan leg pertama pada 15 Februari dini hari waktu Indonesia. Pertandingan leg kedua digelar di Camp Nou, kandang Barcelona, pada 9 Maret.
"Dua pertandingan ini bakal sangat sulit, namun tentu juga sulit untuk mereka. Kami tahu mereka akan jadi favorit, namun kami antusias menghadapi pertandingan dan bermimpi melaju ke babak selanjutnya," kata Motta.
Beberapa penggawa Paris Saint-Germain familiar dengan Barcelona. Selain Motta, Maxwell, bek sayap PSG, juga pernah bermain untuk Barcelona, yaitu pada rentang 2009 hingga 2012.
Pemain asal Brasil itu mengenal dua penyerang andalan Barcelona, Lionel Messi dan Neymar. Di mata Maxwell, Messi adalah seorang pemain unik, sedangkan Neymar bisa membuat orang bermimpi soal sepak bola.
"Tidak perlu membandingkan Messi dan Neymar, mereka memiliki kelebihan dan kemampuan yang berbeda. Neymar bermain magis, pergerakannya membuat kita bermimpi soal sepak bola," ujar Maxwell kepada FourFourTwo.com.
"Messi pemain yang berbeda dari pemain lain. Dia unik. Dia bukan sekadar seorang pemain spektakuler," imbuh mantan pemain Ajax Amsterdam dan Inter itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.