Petinggi West Ham United Ini Sebut Slaven Bilic Sulit Atasi Emosi
Bilic pernah menyerang ofisial sebagai bentuk protes. Ia juga melemparkan mic televisi. Bilic diusir keluar lapangan oleh wasit Michael Oliver
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Petinggi West Ham United, Karren Brady, mengakui bahwa Pelatih Slaven Bilic cenderung gagal mengontrol emosinya sehingga diusir dari lapangan.
Tapi pemilik Hammers, David Gold, memuji Bilic.
Sebagai Vice-Chairman West Ham United, Karren Brady secara rutin membuat catatan tentang Liga Inggris.
Catatan Brady sering dipublikasikan di tabloid The Sun selain di website klub.
Dalam catatan kali ini, Brady menyebut Bilic memang cenderung gagal mengendalikan emosinya.
Itu terlihat pada laga terakhir saat Hammers (julukan West Ham) menjamu West Bromwich Albion yang dilatih oleh Tony Pulis, pada Sabtu 11 Februari 2017 pekan lalu.
Bilic menyerang ofisial sebagai bentuk protes. Ia juga melemparkan mic televisi. Bilic kemudian diusir keluar lapangan oleh wasit Michael Oliver.
Konsekuensi lainnya, ia diganjar denda sebesar 8.000 pound oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) selaku pengelola liga.
Menurut Braddy, Bilic kehilangan kontrol terhadap emosinya. Tapi ia juga mencatat bahwa wasit lebih sering membuat kesalahan.
"Saya berharap Hammers lebih bugar usai penyegaran di Dubai. Bilic juga akan lebih segar. Soalnya, melihat temperamennya, tak ada jaminan Bilic tidak melakukan hal serupa lagi. Saya juga mempertanyakan wasit Olivier," kata Brady.
Karren sedikit lega karena West Ham bisa menjauh dari zona degradasi dan bertengger di peringkat ke-10 klasemen. Sebelum paruh musim, Hammers sempat berada di zona bawah.
Berbeda dengan Karren Brady, David Gold selaku pemilik West Ham, justru memuji Bilic.
West Brom menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada injury time tidak terlepas dari keputusan wasit yang buruk.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Minggu (19/2/2017)