Diberhentikan dari Dinas Pajak, Hapidin Menolak saat Ditawari Jadi Tukang Sapu
Pekerjaan itu pun menurutnya langsung diberikan oleh Bupati Batang saat itu, Yoyok Riyo Sudibyo.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Hapidin, pemain Persibat Batang sekaligus top skorer Divisi Satu tahun 2014, kisahnya mendadak menjadi viral usai mengunggah foto sepatu emas yang akan dijualnya di akun Instagram miliknya @hapidin_7.
Hapidin mengakui, saat ini dia memang membutuhkan uang untuk biaya terapi cedera engkel yang dideritanya.
Sebab, uang tabungan yang dimilikinya tinggal sedikit.
"Karena saya memang sudah lama tidak bermain sepak bola, walaupun sempat bekerja di Kantor Pemerintahan Batang saat masih bermain sepak bola juga,"kata Hapidin kepada TribunJatim.com, Senin (27/2/2017).
Hapidin memang pernah bekerja di Kantor Pemerintahan Batang, walaupun dalam waktu yang tidak terlalu lama, yaitu selama dua bulan.
Pekerjaan itu pun menurutnya langsung diberikan oleh Bupati Batang saat itu, Yoyok Riyo Sudibyo.
"Karena saya mengalami cedera, dan harus istirahat selama dua bulan juga, akhirnya saya diberhentikan sepihak,"ujar Hapidin.
Pemberhentian kerja itu menurut Hapidin karena sejak awal memang tidak ada perjanjian dari kontrak.
"Dulu cuma sebatas kerja, dan tidak ada jaminan jadi pegawai tetap,"kata Hapidin.
Usai berhenti bekerja di Kantor Pemerintahan Batang, Hapidin juga sempat diberi pekerjaan untuk menjadi tukang sapu di tempat wisata Hutan kota Rajawali, Batang.
Namun, Hapidin menolak tawaran tersebut.
“Saya nggak mau karna saya tidak bisa kerja jadi tukang sapu. Sementara teman - teman saya yang lain ada beberapa di tempatkan jadi pemadam kebakaran,” kata Hapidin.(*)