TRIBUNNEWS.COM - Tekanan besar mulai dirasakan Pelatih Middlesbrough Aitor Karanka.

Setelah kekalahan 0-1 dari Crystal Palace akhir pekan lalu, pasukan Boro kini diambang zona degradasi Liga Inggris.

Kekalahan di Stadion Selhurst Park, markas Crystal Palace, tersebut merupakan kekalahan kelima dalam sembilan laga terakhir Middlesbrough.

Belum sekali pun pasukan Boro merasakan lagi kemenangan sejak menjamu Swansea City (3-0), 17 Desember tahun lalu.

Karanka yang ditunjuk sebagai pelatih pada 2013, dan berhasil membawa Boro menjadi runner up Championship pada musim 2015/16 lalu, mendapatkan dukungan penuh dari pemilik klub ketika menjalani promosi ke Liga Inggris awal musim ini.

Middlesbrough sempat menempati papan tengah klasemen Liga Inggris pada paruh pertama musim kompetisi.

Akan tetapi, memasuki paruh kedua, performa Boro terus menurun.

Puncaknya, kekalahan atas tim zona merah Crystal Palace itu. Kini mereka tercecer di peringkat ke-17, memiliki poin sama 22 dengan tim tiga terbawah.

Karanka tak bisa menyalahkan cedera, atau belanja pemain pada dua bursa transfer musim ini.

Boro bukan termasuk klub yang pelit membeli pemain. Mereka menghabiskan total 18,24 juta poundsterling, jauh lebih royal dibandingkan Liverpool yang cuma membelanjakan 6,26 juta poundsterling.

Meski mengetahui posisinya sebagai pelatih kini mulai tak aman, Karanka tetap menyimpan optimisme. Timnya akan mampu membenahi diri dan tampil lebih baik pada sisa musim ini.

"Jika saya tidak percaya, saya pulang kampung saja," ujar pelatih asal Spanyol itu, seperti dikutip Gazette Live.

Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Kamis (2/3/2017)