TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Sebelum mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-22, Terens Puhiri mendapatkan sebuah petuah dari pemain senior Boaz Solossa.

Petuah itu sebagai bentuk dukungan Boaz kepada Terens untuk bersaing dengan sejumlah nama lainnya di seleksi pemain Timnas Indonesia U-22 tahap ketiga.

Sebagai sesama pemain asal Papua, Boaz memang suka memberikan masukan kepada juniornya.

Hal itu dilakukan agar pemain tersebut bisa menunjukan penampilan terbaiknya.

Dikatakan Terens, Boaz memberikan menyemangatinya agar mampu menjalani proses seleksi secara baik.

Dukungan tersebut yang memacu winger Pusamania Borneo FC itu untuk bisa menarik perhatian Milla.

"Saya mendapatkan petuah dari kakak Boaz. Dia bilang berikan yang terbaik dalam latihan," kata Terens di Karawaci, Selasa (7/3/2017).

Apa yang diharapkan Boaz hampir sama dengan keinginan Milla.

Juru taktik asal Spanyol itu menginginkan pemainnya menunjukkan kemampuan terbaik di lapangan.

"Kalau ada yang kurang semangat, Milla juga tetap memberikan motivasi kepada kami," ucap Terens.

Ketika ditanya apakah bertekad untuk menggantikan peran Boaz di Timnas Indonesia, Terens mengatakan sulit.

Sebab, Boaz merupakan pemain yang sudah memiliki aura di Timnas Merah Putih.

"Saya mau menjadi diri sendiri saja, agak berat ya untuk menggantikan kakak Boaz. Tapi saya akan berusaha dan sangat senang dianggap seperti itu," kata Terens.

Dalam proses seleksi tahap ketiga yang dipanggil Milla, ini menjadi kesempatan pertama bagi Terens.

Tak hanya Terens, ada dua nama lagi yang juga baru dipanggil Milla, yakni Dendi Sulistiawan dari Bhayangkara FC dan Henhen Hendriyana dari Persib Bandung.