TRIBUNNEWS.COM - Ini kabar gembira bagi para fans Manchester United. Sir Alex Ferguson, pelatih yang pernah membawa ”Setan Merah” meraih sederet gelar juara bergengsi di Inggris maupun di Eropa, dipastikan akan kembali ke Old Trafford. Untuk menggeser posisi Jose Mourinho? Sayangnya bukan.

Ferguson, mantan pelatih yang hidungnya kerap memerah itu akan kembali ke kursi manajer hanya untuk laga testimonial. Kakek berusia 75 tahun itu akan ambil bagian dalam laga testimonial Michael Carrick.

Ferguson akan menukangi Manchester United 2008 XI yang bermaterikan sejumlah pemain kala MU meraih titel juara Liga Champions musim 2007/08.

Fergie pensiun nyaris empat tahun lalu. Di musim terakhirnya, dengan sisa-sisa kegeniusan di kepalanya dan timnya yang sebenarnya sudah butuh perbaikan di sana-sini, ia masih mampu membawa United menjadi juara liga.

Itulah terakhir kalinya MU meraih trofi juara liga. Selepas itu dan hingga hari ini, MU selalu gagal dalam perebutan trofi juara Liga Inggris.

Mulai dari David Moyes hingga Louis van Gaal, tak ada yang mampu mengulangi prestasi Ferguson. Jose Mourinho pun demikian. Meskipun sudah (sedikit) memperbaiki permainan MU dan memenangi trofi Piala Liga Inggris, namun pelatih asal Portugal itu masih belum bisa memberikan hasil maksimal di liga.

Maka, melihat Fergie kembali di kursi manajer tentu akan jadi hiburan yang menyenangkan untuk para pendukung ”Setan Merah”, meskipun bukan untuk laga resmi.

Laga testimonial Carrick digelar untuk memperingati pengabdian selama 10 tahun gelandang berusia 35 tahun itu bersama MU. Sejak didatangkan dari Tottenham Hotspur pada 2007, Carrick menjadi bagian tak terpisahkan di lini tengah MU.

Total ia telah melakoni 446 pertandingan dalam berbagai ajang bersama MU. Dari 446 pertandingan itu, ia ikut andil memenangi lima trofi Premier League, satu Piala FA, dua Piala Liga Inggris, enam Community Shield, satu Liga Champions dan satu Piala Dunia Antarklub.

Di usianya yang tidak muda lagi, Carrick kini telah memasuki senja kariernya. Mengingat pentingnya perannya sebagai holding midfielder, MU diprediksi bakal kesulitan untuk mencari penggantinya.

Nyaris tak ada di skuat MU saat ini yang bisa mendistribusikan bola dan melindungi back-four sebaik Carrick.

Pada laga testimonial yang akan dilangsungkan pada 4 Juni mendatang, Ferguson akan memimpin tim yang diisi Carrick dan pemain-pemain MU yang memenangi Premier League dan Liga Champions 2008.

Lawannya adalah tim All-Star yang akan ditangani Harry Redknapp, pelatih Carrick di West Ham United dulu. Tim ini diperkuat sejumlah pemain yang dipilih sendiri oleh Carrick, di antaranya Steven Gerrard, Michael Owen, dan Frank Lampard, yang pernah menjadi rekannya di Timnas Inggris.

”Saya kira, yang terbaik dari momen ini adalah saya akan melihat para pemain lagi. Tidak (saya tidak kangen menjadi manajer). Saya memang kangen dengan laga-laga penting, tapi saya sudah membuat keputusan dan saya menikmatinya. Saya tidak perlu lagi mengkhawatirkan soal pemain lagi, atau para agen, konferensi pers, atau keharusan mengontrol sekretaris pers saya,” ucap Ferguson kepada MUTV.

”Saya senang Michael mendapatkan laga testimonial. Ini menunjukkan kepada Anda bahwa MU mungkin satu-satunya klub di Inggris yang bisa seperti ini. Pemain biasanya bertahan cukup lama di sini,” lanjut pria asal Skotlandia tersebut.

Carrick sendiri mengaku senang Ferguson mau terlibat pada laga testimonialnya. ”Sangat bangga dan terhormat dia (Ferguson) akan kembali melatih dan menjadi dari bagian permainan di laga testimonial saya,” kata Carrick dikutip halaman resmi klub.

”Dia yang mengajari saya untuk menang di setiap pertandingan. Saya bangga akan kehadiran bos saya,” tutupnya.

Kontrak Carrick akan habis begitu musim ini selesai. Sejauh ini belum ada pembicaraan kontrak baru antara dirinya dan pihak klub. Dengan situasi tersebut, Carrick sudah mengungkapkan bahwa kalau kontraknya tidak diperpanjang, ada kemungkinan ia bakal gantung sepatu. Jika memang akhirnya tidak mendapatkan kontrak baru dan memutuskan pensiun, maka laga testimonial ini bisa juga menjadi laga perpisahan untuknya