Tiga Usulan Krusial Klub Peserta Liga 2 Kandas saat Managers Meeting
Pupus harapan klub-klub Liga 2 Indonesia agar PSSI menggodok kembali tiga hal yang tidak menguntungkan bagi para peserta.
Penulis: Deddy Marjaya
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pupus harapan klub-klub Liga 2 Indonesia agar PSSI menggodok kembali tiga hal yang tidak menguntungkan bagi para peserta.
Hasil tersebut diketahui hasil Managers Meeting Liga 2 Indonesia di aula Markas Kostrad, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).
Sebelum mengikuti Managers Meeting, pagi harinya sekitar 30 manajer berkumpul di salah satu restoran cepat saji di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat.
Mereka sepakat mendorong PSSI kembali menggodok tiga regulasi yang tidak menguntungkan, di antaranya pertama, pembatasan pemain yang hanya boleh menggunakan 5 pemain di atas 25 tahun.
Baca: Liga 2 Diikuti 61 Tim yang Terbagi Dalam 8 Grup
Baca: Berat di Ongkos, Keinginan PS Bangka Pindah Grup Kandas
Baca: Dikontrak Persib Semusim, Cole Bisa Diputus Kontrak di Tengah Jalan
Baca: Persib Sudah Hitung Untung Rugi Datangkan Essien dan Cole
Kedua, menyoal subsidi, klub peserta Liga 2 Indonesia berharap PSSI dapat menambah subsidi untuk masing-masing klub di atas Rp 1 miliar.
Ketiga, banyak klub harus terdegradasi musim 2018 karena hanya menyisakan 24 klub dari 61 klub yang berlaga di Liga 2 2017.
Semua itu pupus setelah Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi memberikan arahan kemudian dilanjutkan dengan paparan dari operator Liga Indonesia Baru.
Soal pembatasan 5 pemain di atas 25 tahun, menurut Edy, untuk mendorong pemain muda bisa tampil dan berkiprah sehingga regenerasi pemain terus berjalan.
"Beberapa waktu lalu saya hadir di laga Liga Nusantara. Masak masih ada pemain usia 38 dan 40 tahun main di Liga Nusantara yang amatir. Tujuan kita melakukan pembatasan umur itu baik," terang Edy.
Terkait subsidi untuk masing-masing klub Liga 2 yang dipastikan sebesar Rp 500 juta untuk babak penyisihan sudah maksimal. Edy mengakui secara perhitungan memang kurang.
Mengaca pada pengalamannya dulu mengurus PSMS Medan, keuangan klub bakal selalu kurang jika terus mengandalkan subsidi.
"Pintar-pintarlah klub mengelola dan mencari dana tambahan untuk berjuang untuk persepakbolaan. Kalau ke depannya saya pastikan subsidi akan terus dinaikkan. Sekarang terima sajalah Rp 500 juta," ucap dia.
Sementara untuk 37 klub yang terdegradasi dan hanya menyisakan 24 klub di kompetisi 2018 mendatang, menurut Edy, tujuannya agar kompetisi Liga 2 Indonesia ke depan lebih kompetitif dan ideal.
Klub-klub yang terdegradasi dari Liga 2 Indonesia musim kompetisi 2017, akan ditampung dalam Liga 3 Indonesia.
"Harapan saya klub Liga 2 jalani saja semua itu. Sudah kita pikirkan dengan berbagai pertimbangan agar sepak bola kita lebih baik dan maju," kata Edy.