Simone Inzaghi Beri Kado Spesial Pada AS Roma
Hasil ini membuat Lazio unggul agregat 3-4 lantaran sudah mengantungi kemenangan 2-0 pada leg pertama.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Lazio sukses melenggang ke partai final meski kalah 3-2 dari AS Roma pada leg kedua semifinal Coppa Italia di stadion Olimpico, Rabu (5/4) dini hari. Hasil ini membuat Lazio unggul agregat 3-4 lantaran sudah mengantungi kemenangan 2-0 pada leg pertama.
Suporter Roma yang berharap tim kesayangannya mampu membalikkan keadaan, justru dipaksa diam membisu ketika Milinkovic-Savic menjebol gawang yang dijaga Alisson pada menit ke-37. El Shaarawy sempat menghidupkan kembali asa tuan rumah ketika mencetak gol balasan pada menit ke-43.
Namun pada babak kedua, Lazio kembali unggul lewat aksi Ciro Immobile. Striker asal Italia itu mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-56 sekaligus mengubah kedudukan menjadi 1-2. Harapan Roma lolos ke babak final memang kian menipis setelah gol tersebut.
Hingga pada akhirnya I Giallorossi mampu membalikkan keadaan melalui brace yang dicetak Mohamed Salah pada menit 66 dan 90. Sayangnya, tiga gol itu tak cukup mengantar Roma menembus babak final. Bagi Lazio, ini merupakan ketiga kalinya bagi mereka mencapai partai fnal dalam lima musim terakhir.
Lolosnya I Biancocelesti ke partai final disambut antusias oleh Simone Inzaghi. Juru taktik Lazio itu tak segan menyebut kemenangan atas Roma sebagai kado ulang tahun spesial baginya.
"Kami tahu telah melakukan sesuatu yang luar biasa. Kami tahu apa itu derby, dan semifinal melawan Roma. Seandainya kami yang bertindak sebagai tuan rumah, reaksi fans akan luar biasa. Saya ingin berterima kasih pada para pemain, dari yang pertama hingga terakhir. Besok akan menjadi ulang tahun paling bahagia bagiku," kata Inzaghi kepada Sky Sport Italia.
Inzaghi juga memberikan pujian khusus pada Ciro Immobile dalam laga tersebut. Menurutnya pemain yang bersangkutan bermain layaknya gladiator meski merasakan sakit pada bagian tubuhnya. Hal itu terbukti lewat lesakan golnya pada babak kedua.
Selain menyoroti performa Immobile, Inzaghi juga sedikit mengulas mengenai keputusannya mengganti Stefan de Vrij. Ia terpaksa mengganti pemain asal Belanda tersebut karena yang bersangkutan meminta diganti. Inzaghi kemudian memasukkan rekan senegara De Vrij, Wesley Hoedt.
"Stefan de Vrij meminta diganti setelah satu setengah jam. Saya menggantinya lebih awal. Jika saya menggantinya lebih awal, kami mungkin tak akan kebobolan gol penyama kedudukan," tuturnya.
Mantan pemain Sampdoria dan Atalanta ini juga menyebut timnya selalu tampil berbahaya ketika melakukan serangan balik. Ia juga menyanjung dua pemainnya, Dusan Bastos dan Jordan Lukaku, yang mampu membuktikan bahwa mereka mampu berperan sebagai pemain menentukan meski tak banyak mendapat jatah bermain musim ini.
Secara keseluruhan, Inzaghi cukup puas dengan prestasi Lazio. Apalagi mereka mampu menyingkirkan Genoa, Inter, dan Roma dalam turnamen tersebut. Karenanya, kata Inzaghi, para pemain Lazio pantas mendapatkan apresiasi atas kinerja mereka di atas lapangan.
"Mengingat kami berada di peringkat empat Serie A dan final Coppa Italia, kami telah melakukan pekerjaan dengan bagus. Empat tim semifinalis merupakan empat tim teratas Serie A. So, menurutku itu berbicara banyak. Beberapa memprediksi kami akan berada di posisi ini saat pra musim. Saya selalu memiliki keyakinan dan para pemain membuktikan saya benar," ujarnya.