TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) memperpanjang batas waktu untuk melengkapi syarat administrasi penyelenggaraan Liga 1.

Sebelumnya Ketua BOPI, Noor Aman memberikan batas waktu kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sampai Rabu (5/4/2017).

"Kami tunggu sampai Senin, 10 April 2017," ujar Ketua Tim Verifikasi BOPI Iman Suroso, Jumat (7/4/2017) malam.

"Jadi, kami harap bisa diselesaikan pada Sabtu sampai Minggu ini," tegas Iman Suroso.

Iman mengingatkan, jika PSSI dan PT LIB belum juga melengkapi syarat untuk mendapatkan rekomendasi, BOPI akan menyerahkan semua keputusan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

"Hari Senin, kami akan melapor ke Kementerian Pemuda dan Olahraga, lengkap atau tidak berkas kelengkapan Liga 1 dari PSSI maupun BOPI."

"Keputusan lanjutan nantinya ada di tangan menteri," ucap Iman.

Menurut BOPI, sampai saat ini PSSI dan PT LIB belum memberikan beberapa data penting klub peserta Liga 1.

Data penting itu antara lain tentang pemain, kontrak, dan daftar Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) para pemain asing yang akan berkiprah di Liga 1.

Iman meminta kepada pihak terkait untuk mempercepat pengumpulan berkas dan disarankan untuk melakukannya secara kolektif.

Sebab, jelas Iman, ada empat klub Liga 1 yang melaporkan secara terpisah mengenai Kitas pemain asing langsung ke BOPI.

"Ada empat klub yang melaporkan Kitas pemain asing kepada kami."

"Itu tidak masalah, tetapi kami harap semuanya dilakukan kolektif," pinta Iman.

Liga 1 dijadwalkan bergulir pada Sabtu (15/4/2017), ditandai dengan pertandingan antara Persib dan Arema FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, pukul 18.30 WIB.

Duel Persib Bandung versus Arema FC itu bukan laga perdana Liga 1, karena ada dua partai lain yang bermain sebelumnya.

Kedua partai itu adalah Barito Putera versus Mitra Kukar dan Bhayangkara FC kontra Perseru Serui, yang digelar pukul 15.00 WIB. 

Jika tidak mendapatkan rekomendasi BOPI, Liga 1 terancam diundur karena dipastikan tidak akan mendapatkan izin keramaian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Ingat, kasus sebelumnya juga tersandung pada masalah persyaratan yang diminta BOPI.

Kasus itu berbuntut pada pembekuan PSSI oleh Kemenpora dan Indonesia terkena sanksi dari FIFA.