Laporan Wartawan SuperBall.id, Imadudin Robani Adam

TRIBUNNEWS.COM, TURIN - Juventus akan kembali diuji di laga perempat final Liga Champions menghadapi Barcelona.

Laga leg pertama akan digelar pada Rabu (12/04/2017) pukul 01.45 WIB di Stadion Juventus, Turin.

Tentu banyak yang setuju bila di atas kertas Barca lebih unggul dari Juventus.

Namun sepak bola merupakan olahraga yang sulit diprediksi apalagi saat ini La Vechia Signora turun dengan kekuatan yang sama sekali berbeda.

Dua tahun lalu tepatnya di final Liga Champions 2014-2015, Juve dan Barca saling berhadapan.

Dalam laga itu Juve dikalahkan Barca dengan skor 3-1 dan hal itu sangat wajar karena Juve sendiri baru bangkit kembali usai terkena kasus pengaturan skor Liga Italia.

Dua tahun berlalu, baik Juventus maupun Barca sama-sama sudah berubah.

Pertandingan kali ini serasa menjadi ujian Juventus usai dua tahun mengambil pengalaman di kompetisi Eropa.

Dari segi skuat, Juve sudah banyak berubah karena kehilangan banyak pemain musim ini.

Saat menghadapi Barca di final Liga Champions 2014-2015, Juve diperkuat Arturo Vidal, Andrea Pirlo, Paul Pogba, Carlos Tevez, dan Alvaro Morata.

Tapi musim ini kelima pemain itu telah hengkang dari Juve.

Namun tidak perlu khawatir karena saat ini Juve kedatangan pemain-pemain anyar yang tak kalah hebat seperti Dani Alves, Juan Cuadrado, Gonzalo Higuain, dan Paulo Dybala.

Bila dua tahun terakhir Morata menjadi pemain yang memberikan keberuntungan untuk Juve, saat ini ada Higuain.

Menurut data yang dihimpun dari Transfermarkt, Higuain telah mencetak 27 gol musim ini disemua kompetisi.

Tentu ini merupakan catatan yang sangat fantastis.

Apalagi Higuain sepertinya terpacu untuk memutus catatan buruknya di fase gugur Liga Champions.

Karena dari 22 laga yang telah dijalaninya di fase gugur Liga Champions, Higuain hanya mencetak dua gol seperti dikutip dari Opta.

Selain Higuain, ada satu lagi pemain yang kemungkinan bisa memberikan kemenangan untuk Juve.

Pemain ini adalah Dani Alves.

Alves merupakan salah satu tulang punggung Barca selama delapan tahun.

Kehilangan Alves membuat Barcelona kurang seimbang setidaknya hal itu terlihat musim ini.

Karena Barca kerap kesulitan di laga-laga besar seperti menghadapi PSG, Real Madrid, atau Atletico Madrid.

Akibat hilangnya Alves, Barca kerap berganti-ganti formasi untuk menutupi kekurangannya ini.

Alves yang sudah tahu pola permainan Barca bisa memberikan petuah pada rekan-rekannya agar meraih kemenangan.

Setidaknya kita bisa menyimpulkan bila Juve benar-benar telah belajar banyak di kompetisi eropa selama dua tahun ini.

Bila musim lalu mereka membuat Bayern Muenchen gentar di perempat final, mengapa mereka tidak melakukan hal serupa pada Barcelona musim ini. (*)