TRIBUNNEWS.COM -  Antoine Griezmann bersama Kevin Gameiro menjadi jaminan bagi Atletico Madrid untuk membalas dendam terhadap rival sekota Real Madrid di ajang Liga Champions.

Griezmann berjuang melawan kutukan.

Atletico Madrid dua kali dipercundangi Los Blancos di final Liga Champions, yakni tahun 2014 di Lisabon dan 2016 di Milan.

Pelatih Atletico, Diego Simeone, harus berkaca-kaca di akhir laga karena gagal dua kali.

Pelatih berpaspor Argentina itu tak ingin gagal untuk kali ketiga. Apalagi, Los Blancos sebenarnya tidak berada di puncak performa musim ini.

Pada pertemuan terakhir di Santiago Bernabeu bulan lalu, kedua tim berbagi angka 1-1.

Antoine Griezmann mencetak gol penyeimbang, setelah Los Blancos unggul lebih dulu lewat gol Pepe.

Griezmann yang banyak diincar oleh klub besar termasuk Real Madrid sendiri merupakan faktor kunci Los Rojiblancos musim ini.

Ia mengoleksi 25 gol di semua kompetisi.

Setelah performa pemain gaek Fernando Torres merosot, Kevin Gameiro bisa menjadi pendamping setia Griezmann.

Gameiro mengoleksi 14 gol, 12 di antaranya dicetak di La Liga.

Duet Griezmann-Gameiro semakin tajam. Di tangan mereka berdua, Los Rojiblancos melawan kutukan di Liga Champions agar bisa mengalahkan Real Madrid.

"Kami tak terobsesi balas dendam atau melawan kutukan. Kami hanya ingin mencapai babak final. Itu sasaran kami," kata Diego Simeone.

"Kami tidak ingin menyusahkan diri kami sendiri dengan berbagai target atau label seperti dendam. Kami ingin tampil sebaik mungkin agar bisa mencapai babak final," katanya lagi.

Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Selasa (2/5/2017)