Laporan Wartawan Tribunkaltim, Cornel Dimas

TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Persela Lamongan gagal mencuri poin di Tenggarong, usai dikalahkan tuan rumah Mitra Kukar skor 3-2, Rabu (3/5).

Pelatih Persela, Heri Kiswanto mengakui keunggulan tuan rumah yang berhasil memanfaatkan peluang.

Persela sebenarnya punya kans mencuri satu poin, lantaran Mitra Kukar bermain dengan 10 orang sejak menit 73.

Playmaker Inkyun Oh harus diusir keluar lapangan usai menerima karu kuning kedua yang berujung kartu merah.

Menurut Heri, Laskar Joko Tingkir gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Ia mengatakan Juan Revi, dkk terlambat mengantisipasi serangan balik cepat yang dibangun Septian David dkk.

"Hasil tidak sesuai harapan karena target kami imbang, itulah sepakbola. Pertahanan kami kurang cepat antisipasi serangan balik," ujarnya.

Kendati demikian, Heri tetap memuji permainan anak asuhnya yang tampil menekan meski berstatus tim tamu.

Beberapa kali Persela memiliki peluang apik lewat aksi Ivan Carlos, Saddil Ramdani, dan Fahmi Al Ayyubi.

Namun gagal memberi gol untuk Persela.

"Pertandingan cukup baik, dan kami sudah melakukan tekanan. Sayang memang hasilnya tidak sesuai harapan," katanya.

Ia juga mengomentari keputusan wasit yang menurutnya tidak jeli dalam melihat pelanggaran. Ia berharap kualitas wasit semakin baik di pertandingan selanjutnya.

"Wasit yang bisa melihat situasi di lapangan. Saya hanya ingin koreksi keputusan pengadil untuk perbaikan kualitas liga ke depannya," ucap Heri.

Senada dengan itu, pemain Persela, Fahmi Al Ayyubi juga mengkritik kepemimpinan wasit Abdul Rahman Salasa.

"Ya pertandingan tadi ada keputusan yang agak aneh. Pelanggaran banyak padahal kita hanya mengambil bola. Ya itulah pertandingan," ucap pemain berambut pirang itu.

Hasil ini membuat Persela menempati peringkat 14 dengan koleksi 3 poin. (*)