Pelatih Persela Lamongan Minta PSSI Segera Perbaiki Mutu Wasit
Beberapa kali pemain bernomor punggung 10 itu dijatuhkan oleh bek-bek PS TNI namun terlihat tidak diberikan pelanggaran.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan SuperBall.id, Mochamad Hary Prasetya
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Persela Lamongan mengakui kekalahan tipis 2-3 saat bertamu melawan PS TNI di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/5/2017).
Kekalahan yang diterima oleh Persela, rupanya membuat Heri Kiswanto mengatakan kepemimpinan wasit Rihendra Purba tidak berjalan dengan baik.
Itu dilihat dari beberapa kejadian yang seharusnya mendapatkan keuntungan bagi Persela tetapi wasit tidak meniupkan peluit pelanggaran.
Namun, Pelatih Persela itu juga tidak mempermasalahkan bila memang dilihat dari posisi wasit, kejadian itu bukan sebuah pelanggaran.
"Ada beberapa kejadian dari pengelihatan di posisi saya ya tapi kalau berbeda lagi dengan di posisi wasit," kata pria yang akrab disapa Herkis tersebut.
"Ada kejadian saat Ivan Carlos (penyerang Persela) yang dilanggar tetapi wasit terlihat tidak tegas untuk memberikan pelanggaran."
Ivan Carlos memang menjadi momok menakutkan bagi pemain belakang PS TNI.
Beberapa kali pemain bernomor punggung 10 itu dijatuhkan oleh bek-bek PS TNI namun terlihat tidak diberikan pelanggaran.
Pada laga tersebut wasit juga mengeluarkan lima kartu kuning kepada kedua klub.
Bahkan satu pemain PS TNI, Guntur Triaji menerima kartu merah setelah sebelumnya mendapatkan akumulasi kartu kuning.
Menurut Herkis, jika kepemimpinan wasit di Indonesia seperti ini, maka sepak bola Tanah Air akan sulit maju.
Mantan pelatih PSS Sleman itu juga sudah mendengar keluhan pemain asing di klub lain yang mempertanyakan ketidaktegasan wasit ketika memimpin pertandingan.
"Saya mau sepak bola Indonesia ini enak dilihat tapi ternyata banyak omongan yang tidak enak juga, jadi wasit harus segera diperbaiki oleh PSSI agar pertandingan bisa berjalan lancar," ucap Herkis.