Motif Politis Dick Advocaat di Menit Ke-82
Meski hanya bermain sekitar 8 menit, namun Nathan Ake bermain di laga resmi, sehingga dia tak mungkin beralih ke timnas lain
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Nathan Ake memperoleh caps pertamanya di Timnas Belanda, setelah dimasukkan Dick Advocaat, Pelatih Timnas Belanda, di menit ke-82 laga Belanda kontra Luksemburg, Sabtu (10/6/2017) dini hari WIB.
Dengan begitu Ake tak bisa lagi diminta oleh Timnas Pantai Gading.
Uniknya, Ake yang selama ini dikenal sebagai pemain bek tengah, masuk menggantikan Wesley Sneijder.
"Biasanya, saya akan memasukkan Davy Klaassen untuk Sneijder. Tapi, saya pikir Ake berguna juga. Dia punya pengalaman bermain sebagai gelandang," kata Advocaat yang dilansir Telegraaf.
Baca: Wales Tanpa Gareth Bale Hadapi Serbia
Mantan pelatih Sunderland dan Fenerbahce itu juga menambahkan, bek Chelsea itu kini tak mungkin diganggu-gugat lagi oleh Pantai Gading.
Meski hanya bermain sekitar 8 menit, namun bek berusia 22 tahun ini bermain di laga resmi, sehingga dia tak mungkin beralih ke timnas lain.
Paling tidak, upaya untuk melakukan itu sangat rumit dan merepotkan.
Tindakan Advocaat yang tanpa diduga-duga itu memang memiliki latar belakang politis.
Belum lama ini, Pelatih Timnas Pantai Gading, Marc Wilmot, mulai mengusik soal kemungkinan Ake membela tim senior Pantai Gading.
Pasalnya, ayah bek berambut gimbal ini berasal dari negara Afrika tersebut.
Advocaat sepertinya tak mau mengulangi kesalahan Danny Blind, Pelatih Oranye sebelumnya.
Waktu itu Blind tidak jadi memainkan Hakim Ziyech di laga resmi, sehingga pemain gelandang itu kini dinaturalisasi oleh Timnas Maroko.
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Minggu (11/6/2017)