TRIBUNNEWS.COM - Hubungan diplomatik yang memburuk antara Arab Saudi dengan Qatar berdampak pada banyak hal, termasuk urusan sepak bola. Memanasnya suhu politik di Timur Tengah memicu adanya pelarangan memakai kaos Barcelona di Bahrain, Mesir, dan khususnya Arab Saudi.

Hal ini disebabkan karena kaus Barcelona musim lalu di sponsori meskapai penerbangan Qatar Airways. Barcelona menggunakan Qatar Airways sebagai sponsor utama mereka dalam empat tahun terakhir.

Sehingga tulisan Qatar sangat jelas terlihat di kaus Barca. Seiring dengan putusnya hubungan diplomatik dengan Qatar, Arab Saudi pun akan mengancam dengan kurungan 15 tahun penjara jika ada yang terlihat memakai kaus Barcelona yang di sponsor Qatar Airways, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari laman Ladbible, Minggu (11/6).

Dalam lima tahun terakhir, Barcelona mencatat rata-rata penjualan kaus original mereka 1.278.000 per tahunnya. Diikuti Manchester United sebanyak 1.750.000 dan Real Madrid di angka 1.650.000.

Pada tahun 2016, kaus Lionel Messi menjadi yang paling laris manis diburu. Jadi jangan heran jika kita berjalan-jalan di belahan kota manapun di seluruh dunia, bisa kita jumpai seseorang berjalan dengan kaus nomor 9 milik Luis Suarez, kaus nomor 10 milik Lionel Messi, dan nomor 11 milik Neymar.

Blogger Qatar, Raed Al-Emadi, menunjukkan bagaimana penyensoran telah dilakukan di seluruh negeri.  Larangan Qatar Airways ini banyak mempengaruhi rute penerbangan pesawat yang kemudian dialihkan rutenya menjadi banyak menyita waktu.

Hal ini nantinya juga diperkirakan akan mengganggu persiapan pesta sepak bola dunia Piala Dunia 2022 yang diselenggarakan oleh Qatar.

Untung saja kontrak sponsor Qatar dengan Barcelona segera berakhir pada 30 Juli 2017. kaus Barcelona di musim 2017-2018 akan disponsori oleh perusahaan e-commerce asal Jepang, Rakuten.

Kesepakatan Qatar Airways sebenarnya menjadi sejarah tersendiri bagi Barca karena ini adalah pertama kalinya klub tersebut memberi izin mencantumkan sponsor di kaus mereka.