Endri Erawan Manajer Timnas Indonesia Masih Penasaran dengan Timnas Thailand
Timnas Indonesia meraih medali perunggu di cabang olahraga depan bola di ajang SEA Games ke-29 di
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Timnas Indonesia meraih medali perunggu di cabang olahraga depan bola di ajang SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Perjalanan timnas terbilang cukup panjang, banyak cerita menarik.
Salah satunya sosok manajer Endri Erawan, yang hadir ke tubuh timnas dengan sejuta kisah. Berikut penutupan singkat Endri, mengenai suka duka selama bergabung dengan Merah-Putih.
Boleh ceritakan awal mula anda bersedia jadi manajer timnas ?
- Saya bergabung sejak April, saya didukung Pak Gede Widiade, teman-teman Exco PSSI, dari klub serta keluarga saya memberi support. Saya juga punya keinginan kuat bisa memberi warna tersendiri untuk timnas. Saya ingin timnas berkembang dan punya prestasi tinggi.
Anda juga punya klub Mitra Kukar, apa perbedaan di timnas dan klub ?
- Kalau di klub kita masih ada kedaerahan. Kalau di timnas itu hanya ada satu Merah-Putih, negara adalah segalanya. Di timnas, kita tidak abadi, artinya, buat kesalahan kecil maka bisa tergantikan kapan saja. Jadi kita punya motivasi lebih untuk berikan yang terbaik demi negara. Karena skuad Merah-Putih banyak sorotan.
Apa suka dukanya menangani timnas ?
- Kalau menang, itu saya senang banget. Sebuah prestasi kita menang dari negara lain. Kita bawa nama negara, jadi akan habis-habisan.
Adakah dukanya?
Yang paling sedih saat kalah di semifinal dari tuan rumah Malaysia. Keinginan masuk final gagal terwujud. Sudah 2 kali Thailand bertemu Indonesia di U-22 dan hasilnya imbang. Terus terang kita penasaran lawan Thailand, begitu juga sebaliknya. Thailand penasaran dengan Indonesia. Kalau bertemu Thailand lagi, akan terbukti siapa Raja Sepakbola Asia Tenggara.
Apa yang anda suka dari timnas U-22 saat ini ?
Jujur tim ini kompak dan kekeluargaan tinggi. Manajemen, tim pelatih, pemain, PSSI punya chemistry tersendiri. Padahal mereka berasal dari berbagai daerah, tapi ego masing-masing bisa diredam demi Merah-Putih.
Jika, anda ditunjuk kembali jadi manajer timnas untuk Asian Games 2018, bersedia?
Saat ini saya fokus dulu membuat laporan dan evaluasi tim kepada PSSI, kenapa tidak mencapai target ke final. Nanti PSSI yang menilai bagaimana kinerja manajemen timnas saat ini.
Anda merasa kapok jadi manajer timnas?
Saya jelaskan, tim saat ini punya hubungan komunikasi yang baik antara pelatih, pemain, PSSI Dan manajemen. Salah satu yang bisa saya informasikan, Evan Dimas dan kawan kawan punya perkembangan grafik yang meningkat. Contohnya lebih berani mengendalikan bola dll. Inshaa Allah saya gak kapok, karena saya ingin mengembangkan timnas. Kalau negara membutuhkan saya siap memberikan yang terbaik.
Apa yang anda ingin sampaikan?
Yang pertama saya minta maaf karena belum memberikan yang terbaik, belum bisa bawa juara. Semua tim sudah berenang habis-habisan. Saya beruntung berada di dalam tim, terima kasih semuanya. Ada pelatih hebat, punya pemain yang pantang menyerah dan tentu suporter Merah -Putih yang selalu memberikan dukungan dimanapun timnas berlaga. Semoga dibawah Pelatih Luis Milla, timnas bisa berprestasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.