Sriwijaya FC Lemah di Lini Belakang kata Hartono Ruslan
Sriwijaya FC Palembang kembali mengalami nasib buruk usai menelan kekalahan 0-2 dari Barito Putera pada lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC Palembang kembali mengalami nasib buruk usai menelan kekalahan 0-2 dari Barito Putera pada lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia, Minggu (10/92017).
Kekalahan Sriwijaya FC ini lebih banyak disebabkan lemahnya lini belakang.
Persoalan ini menjadi pekerjaan rumah pelatih Hartono Ruslan yang belum juga usai. Dari 4 kali bermain Sriwijaya FC mengalami kekalahan tiga kali.
Yang paling menyakitkan bagi Hartono Ruslan adalah kekalahan beruntun dalam dua laga terakhir. Kalah 1-4 dari Persib Bandung di Jakabaring, lalu ditumbangkan Barito Putera dengan skor 0-2 di Stadion 17 Mei Banjarmasin.
Kekalahan ini membuat Sriwijaya FC tertahan diperingkat 12. Dari 23 kali main, Sriwijaya FC baru mengantongi nilai 28 dari hasil 7 kali menang , 7 kali seri, dan kalah 9 kali.
Sriwijaya FC dalam putaran kedua Liga 1 telah menambah dua pemain belakang yaitu Ahmad Faris dan Dominggus Fakdawer.
Kehadiran dua pemain baru ini ternyata masih belum menutupi lini bekangan yang dinilai masih keropos.
Pelatih Hartono Ruslan mengaku kekalahan timnya ini lebih banyak karena kelengahan pemain belakang dan ini mampu dimanfaatkan lawannya.
Pemain sudah berusaha memperbaiki kekurangan dari pertandingan sebelumnya.
Kehilangan satu pemain belakang memengaruhi kekuatan tim, walaupun mereka telah berusaha mengantisipasi semua kekurangan yang ada.
“Memang tidak hadirnya seorang pemain di lini belakang masih menjadi kendala kita, hampir setiap pertandingan yang kita lakukan kehilangan pemain belakang baik itu karena akumulasi kartu maupun cedera,” ujar Hartono Ruslan.
Menurut Hartono bukan hanya lini belakang yang masih menjadi persoalannya tetapi lini depan juga mengalami kendala yang sama.
Banyak menciptakan peluang tetapi tidak mampu menciptakan gol, kekalahan demi kekalahan yang dialami menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
“Pertandingan berikutnya kita berusaha menyelesaikan pekerjaan rumah, bagaimana menyelesaikan peluang untuk bisa menjadi gol dan perbaiki pertahanan," jelas Hartono.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.