Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Kegagalan di Bundesliga Hantui Bayern Muenchen

Kekalahan di laga Liga Jerman tersebut merupakan performa terburuk Die Roten alias Si Merah, julukan Bayern, dalam enam tahun

Editor: Dewi Pratiwi
zoom-in Kegagalan di Bundesliga Hantui Bayern Muenchen
Harian Super Ball
Harian Super Ball edisi Selasa (12/9/2017) halaman 4 

TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan 0-2 dari tuan rumah Hoffenheim memperburuk luka dalam Bayern Muenchen.

Konflik dalam klub mengemuka ke ruang publik jelang laga perdana Liga Champions melawan Anderlecht.

Kekalahan di laga Liga Jerman tersebut merupakan performa terburuk Die Roten alias Si Merah, julukan Bayern, dalam enam tahun.

Pelatih Carlo Ancelotti (58) sebelumnya berkonflik dengan penyerang Thomas Mueller.

Tapi yang menjadi persoalan utama adalah banyaknya pemain tua seperti Arjen Robben (33 tahun) dan Franck Ribery (34 tahun).

Don Carletto, julukan Ancelotti, juga ngotot menggunakan formasi 4-3-3 daripada formasi klasik 4-2-3-1.

"Terlalu sedikit pemain di kotak penalti. Dengan formasi apa pun, kita butuh pemain untuk mengawal pertahanan," kata kiper Bayern, Manuel Neuer.

Berita Rekomendasi

Tapi terlepas dari formasi atau fokus tim, persoalan dalam Die Roten mulai bermunculan.

Baca: Paulo Dybala Mengancam Posisis Lionel Messi

Don Carletto, julukan Ancelotti, disebut-sebut sudah teken kontrak ke klub di Liga Tiongkok.

Bomber Bayern, Robert Lewandowski secara terbuka mengkritik kebijakan transfer Bayern.

Itu terkait pembelian Corentin Talisso seharga 41,5 juta euro. Padahal semestinya Bayern membeli pemain sekaliber Alexis Sanchez atau Ousmane Dembele dari Dortmund.

Hal ini membuat CEO Bayern, Karl-Heinz Rummenigge, sangat marah. Mantan penyerang Timnas Jerman di dekade 80-an ini menyebut beberapa pemainnya tidak loyal terhadap klub.

"Saya menyesalkan pernyataan Lewandowski. Kami punya filosofi tersendiri di bidang finansial termasuk belanja pemain," kata Rummenigge.

Dalam situasi seperti ini, Carlo Ancelotti harus memutar strategi guna mengurangi ketergantungan tim pada satu dua pemain.

Apalagi di grup ini ada lawan berat Paris Saint-Germain (PSG) yang kini diperkuat oleh Neymar dan Kylian Mbappe. Satu tim lagi adalah Celtic asuhan Brendan Rodgers.

Baca Selengkapnya Hanya Di KORAN SUPER BALL, Selasa (12/9/2017)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas