Politisi Sumbang Koin untuk PSSI, Begini Kata Komisaris PT BBB
Urunan koin untuk menebus denda Rp 50 juta yang PSSI layangkan untuk Persib menarik banyak politikus ikut menyumbang.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Urunan koin untuk menebus denda Rp 50 juta yang PSSI layangkan untuk Persib menarik banyak politikus ikut menyumbang.
Tercatat Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial, dan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Haris Yuliana, ikut menyumbangkan koin.
Sanksi ini ditanggung Persib Bandung setelah bobotoh membuat koreografi bertuliskan 'Save Rohingya,' sebelum laga Persib Bandung vs Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu.
Baca: Sampai Senin Siang Koin untuk PSSI Sudah Terkumpul Rp 27 Juta
Baca: Asal Mau, Umuh Muchtar Siap Boyong Egy Maulana ke Persib
Baca: Asisten Pelatih Persib: Banyak Opsi Posisi untuk Egy Maulana
Baca: Sebulan Absen untuk Berhaji, Supardi Mulai Berlatih Bareng Persib
Baca: Kim Jeffrey Kurniawan Idolai Beckham dan Totalitas untuk Persib
Terkait banyaknya politikus yang ikut serta dalam aksi ini, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat Zainuri Hasyim menganggap hal itu sebagai sesuatu yang wajar.
"Saya pikir itu wajar-wajar saja kalau dalam situasi begini, yang namanya politikus kan bagaimana dia memanfaatkan situasi," kata Zainuri Hasyim di Graha Persib, Senin (18/9/2017).
Zainuri Hasyim menambahkan, sebagai seorang politikus mungkin akan memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi atau organisasinya.
Menurut Zainuri Hasyim, hal itulah yang sangat disayangkan.
"Awalnya hanya kemanusiaan saja, tapi sekarang makin berkembang makin melebar, sikap dari kita ya sangat disayangkan dengan melebar seperti ini," kata Zainuri Hasyim.
Mantan Pangdam Siliwangi ini menilai situasi seperti sekarang tidak akan terjadi jika saja PSSI memberikan teguran terlebih dahulu kepada Persib.
"Harusnya teguran dulu atau apalah, jangan main denda Rp 50 juta langsung, memangnya pelanggaran kartu merah kartu kuning," tegas Zainuri Hasyim.