Gelandang Bali United: Juara Dipaksakan, Sanksi Juga Dipaksakan
Gelandang Bali United Gede Sukadana naik pitam karena menerima sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Gelandang Bali United Gede Sukadana naik pitam karena menerima sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI.
Sanksi Komdis PSSI terhadap Sukadana karena dianggap memprovokasi laga PSM Makassar dan Bali United yang berakhir untuk kemenangan tim tamu dengan skor 0-1 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Senin (6/11/2017) malam.
Sukadana disanksi dilarang bermain pada dua laga dan denda uang tunai Rp 50 juta, karena dinilai memprovokasi dengan mengacungkan jari tengah ke pihak PSM Makassar.
Sukadana menegaskan, sanksi itu terkesan dipaksakan Komdis PSSI. Karena tidak ada bukti jelas yang menerangkan Sukadana melakukan provokasi.
Gelandang asal Pegok, Denpasar, ini menilai sanksi ini dipaksakan Komdis PSSI, tak ubahnya mereka memaksakan juara Liga I Indonesia kepada Bhayangkara FC.
Baca: Politikus Bali Kecewa: Konspirasi Bikin Bali United Kalah
Baca: Berduka Lihat Sikap PSSI, Suporter Bali United Siap Hitamkan Stadion Dipta di Laga Pamungkas
Baca: Roda Kompetisi Liga 1 Tak Becus, Begini Kritik Pemain Persib
Baca: Komdis PSSI Kasih Sanksi, Umuh Muchtar: Apa Salah Saya?
"Parah dah. Tanpa bukti, aku disanksi," tegas Gede Sukadana, Jumat (10/11/2017).
Sukadana akan terus maju melawan Komdis PSSI karena tidak ada bukti. "Saya maju karena saya benar," tegas mantan Persela dan Arema FC ini.
Ia menantang Komdis PSSI menunjukkan bukti foto atau video yang mengatakan dirinya memprovokasi penonton dan official PSM Makassar.
"Kalau ada foto atau video saya ngacungin jari tengah, baru saya boleh dihukum. Bukti satu pun tak ada, padahal bukti pemukulan terhadap saya ada banyak banget. Makin aneh, juara dipaksakan, sanksi juga dipaksakan," jelas Sukadana.