Pendukung Bali United: Ketum PSSI Harus Turun Tangan Selesaikan Masalah Ini!
Pendukung Bali United bereaksi atas keputusan Komisi Disiplin PSSI untuk Mitra Kukar tapi berdampak merugikan Bali United.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran
TRIBUNNEWS.COM, MANGAPURA - Pendukung Bali United bereaksi atas keputusan Komisi Disiplin PSSI untuk Mitra Kukar tapi berdampak merugikan Bali United.
Berdasarkan surat PSSI no 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 tanggal 5 November 2017, Komdis PSSI memutuskan pertandingan antara Mitra Kukar dan Bhayangkara berakhir untuk kemenangan Bhayangkara FC dengan skor 3-0.
Padahal, sebelumnya laga antara Bhayangkara FC kontra Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, pekan lalu berakhir seri dengan skor 1-1.
Ketua Semeton Bulldog Bali, Ketut Budi, berharap Ketua PSSI Edy Rahmayadi turun tangan menyelesaikan masalah yang kian pelik ini.
Baca: Manajer Madura United: Bhayangkara FC Halalkan Segala Cara untuk Juara
Baca: Bhayangkara FC Dihujat, Simon McMenemy: Kemenangan Kami Raih Lewat Kerja Keras
Baca: Tampil Memukau, Gelandang Muda PSM Dapat Dua Kebahagiaan
Baca: Cerita Widodo Cahyono Putro Dua Kali Rasakan Juara Tanpa Mahkota
Baca: Banyak Drama, CEO Bali United Usul Bikin Sinetron Liga 1
"Cari solusi terbaik. Kejadian kemarin seperti Mitra Kukar dan Bhayangkara, seharusnya Mitra Kukar yang dikurangi nilai. Bukan Walk Out (WO)," ujar Ketut Budi kepada Tribun Bali.
"Kalau disebut WO jika Mitra Kukar atau Bhayangkara tidak ada di lapangan atau sementara di lapangan ada kedua kubu," kata Ketut Budi.
Ketut Budi juga mempertanyakan Nota Larangan Bermain (NLB) yang tidak tertulis nama Mohammed Sissoko yang diterima manajemen Mitra Kukar.
"Kenapa Bali United menang, baru keluar surat sanksi itu kepada Mitra Kukar?" ujar Ketut Budi.
Ia menginginkan adanya kejelasan agar semua masayarakat Bali dan Indonesia tidak menduga-duga apa yang sebenarnya terjadi.
"Kenapa Bali United menang, baru keluar surat sanksi itu kepada Mitra Kukar. Kepercayaan masyarakat ke PSSI sudah kembali ke titik terendah. Liga seperti lelucon," kata dia.
Bhayangkara FC secara hitung-hitungan mejuarai Liga 1. Namun, PT Liga Indonesia Baru masih menunggu banding Mitra Kukar diputus.