Pada Piala Dunia lalu Indonesia Jadi Penonton Kedua Terbesar di Asia kata Yohanes Yudistira
Direktur K-Vision, Yohanes Yudistira mengatakan hadirnya K-Vision ditengah masyarakat Indonesia untuk memfasilitasi tontonan
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur K-Vision, Yohanes Yudistira mengatakan hadirnya K-Vision ditengah masyarakat Indonesia untuk memfasilitasi tontonan pertandingan Piala Dunia 2018 Rusia dengan kualitas HD yang bisa diperoleh dengan harga relatif terjangkau.
“Pada Piala Dunia lalu, Indonesia menjadi penonton kedua terbesar se-Asia setelah China. Dari situlah kami hadir untuk menyediakan tontonan Piala Dunia dengan kualitas HD, dan dengan harga yang bisa dibilang sangat terjangkau,” ujar Yohanes di acara jumpa pers Launcing K-Vision yang resmi menjadi Lincesed Satellite Broadcaster Piala Dunia 2018 Rusia di Hotel Santika, Slipi Jakarta, Rabu (10/1/2108).
Menurut Yohanes, harga Rp880.000 untuk menyaksikan Piala Dunia 2018 terbilang sangat murah karena para pelanggan dapat mengkatifkan dari sekarang dan mendapatkan semua channel hingga akhir juli 2018.
“Saya bilang promo ini sangat terjangkau, karena kalau dihitung-hitung para pelanggan jika aktifkan dari sekarang, maka mereka hanya mengeluarkan sekitar 125 ribu per bulan dengan mendapatkan semua channel K-Vision hingga akhir Juli 2018,” jelas Yohanes.
Sementara itu, alasan K-Vision berani menyiarkan Piala Dunia 2018 selain Indonesia menjadi penonton kedua terbesar se-Asia setelah China pada penyelenggaraan Piala Dunia 2014, alasan lain K-Vision yakni untuk memfasilitasi daerah-daerah yang jaringan UHF nya terganggu.
“Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat menggemari sepakbola akan kembali menjadi saksi kompetisi sepakbola tersohor ini, tidak terkecuali daerah lainnya yang yang memiliki keterbatasan akses untuk mengakses UHF. Sehingga kami optimis dapat mendongkrak jumlah pemirsa yang menyaksikan Piala Dunia 2018 Rusia,” tambah Yohanes.