Sriwijaya FC vs Bali United: Sriwijaya Sudah Tampil Sempurna kata Rahmad Darmawan
Tampil apik di kandang sendiri, Sriwijaya FC berhasil menahan imbang Bali United dengan skor 0-0, Minggu (11/2/2018). Mereka harus puas berbagi satu p
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -Tampil apik di kandang sendiri, Sriwijaya FC berhasil menahan imbang Bali United dengan skor 0-0, Minggu (11/2/2018). Mereka harus puas berbagi satu poin dengan Serdadu Tridatu.
Dalam gelaran paruh pertama babak semifinal Piala Presiden 2018, Konate cs belum bisa mendulang angka sepanjang pertandingan berlangsung. Padahal, mereka tampil dengan agresivitas yang cukup tinggi.
Menurunkan skuad terbaik yang dimilikinya, Laskar Wong kito langsung menampilkan permainan menyerang sejak menit awal.
Namun,pasukan Serdadu Tridatu bermain lebih defensif di lini pertahanan, dan hanya mengandalkan dua pemain bintangnya yakni Ilija Spasojevic dan Stefano Lilipaly.
Tuan rumah membuka peluang melalui tendangan Alberto Goncalves dan Adam Alis dengan melepaskan sepakan keras dari luar kotak penalti, namun masih bisa dimentahkan penjaga gawang Wawan Hendrawan.
Tak lama berselang, giliran Manuchehr Dzalilov menebar ancaman dengan mencoba menerobos kerumunan pemain belakang Bali United melalui skill individunya, dan sempat melesakkan tendangan, namun bola berhasil ditangkap Wawan.
Satu peluang emas Sriwijaya FC tercatat melalui Makan Konate pada menit ke-30, namun bola ditangkap penjaga gawang Bali United, Wawan Hendrawan.
Memasuki babak kedua,Kubu Sriwijaya jelas perlu memasukkan pemain yang bisa membongkar kuatnya pertahanan lawan. Bali United sendiri terlihat sangat nyaman dengan kondisi mereka.
Pelan tapi pasti, laga berjalan dengan kebuntuan yang cukup membosankan untuk disaksikan.
Abimanyu sempat terlihat jatuh dengan sendirinya di lapangan hingga laga terhenti sementara untuk memastikan keadaan sang pemain yang cedera. Ia lantas digantikan oleh Vizcarra.
Kartu kuning didapatkan Made Madhika yang menginjak lawan hingga jatuh. Pernah rasakan tak enaknya cedera, ia terlihat bereaksi cukup perhatian terhadap lawan. Momen tersebut terjadi diantara tempo laga yang mulai berubah cepat.
Ketegangan sempat terjadi saat wasit menghentikan sejenak laga dengan memanggil semua hakim garis. Penyelenggara ikut memanggil kedua pelatih.
Ternyata ada kendala teknis dimana beberapa unit lampu yang padam. Hal itu membuat kiper kesulitan untuk mengamati laju bola.
Setelah menunggu cukup lama, laga bisa dilanjutkan kembali. Kedua kubu tak mau menyia-nyiakan lima menit terakhir dengan gerakan cepat.