Mengenal Lebih Dalam Sosok Marco Simic, Pahlawan Baru Persija yang Bantu Raih Piala Presiden 2018
Dengan berakhirnya laga final ini, rekam jejak Simic yang jadi pemain terbaik sekaligus top skorer dalam turnamen ini pun menarik untuk diulas
Penulis: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Sorak sorai gembira bisa terlihat di beberapa kawasan Ibukota, Jakarta akhir pekan ini.
Bagaimana tidak?
Pada malam inilah, Persija Jakarta berhasil menjuarai Piala Presiden 2018 setelah mengalahkan Bali United dengan skor 3-0 pada laga final yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (17/2/2018).
Macan Kemayoran berhasil menang melalui gol Marko Simic di menit ke-20 dan 45+2, serta gol dari Novri Setiawan di menit ke-63.
Dengan kemenangan meyakinkan ini, sosok Marko Simic pun didaulat menjadi pemain terbaik dalam kompetisi pra-musim ini.
Bagaimana tidak?
Di penyelenggaraan Piala Presiden 2018 kali ini sosoknya dianggap sebagai striker ganas yang selama ini didamba-dambakan oleh Jakmania.
Karena catatan rekornya selama kompetisi, pelatih Persija, Stefano Cugurra, tak segan-segan langsung menurunkan Marko Simic sebagai ujung tombak dari awal laga final ini.
Hal ini tidak bisa dipungkiri lagi.
Lini depan Persija begitu mengandalkan Simic mengingat bomber asal Kroasia tersebut merupakan mesin gol Persija di Piala Presiden dengan catatan 9 gol sebelum laga final dimulai.
Demi membongkar pertahanan lawan, Simic akan dibantu Riko Simanjuntak dan Novri Setiawan yang beroperasi sebagai sayap.
Adapun di lini belakang, Teco akan mengandalkan kuartet Ismed Sofyan, Jaimerson Da Silva, Maman Abdul Rahman, dan Rezaldi Hehanusa.
Komposisi inilah yang membuat Persija menjadi jawara Piala Presiden 2018.
Dengan berakhirnya laga final ini, rekam jejak Simic yang jadi pemain terbaik sekaligus top skorer dengan mencetak 11 gol dalam turnamen ini pun menarik untuk ditelusuri lebih dalam.
Lahir di Rijeka,Kroasia, 23 Januari 1988, Marko Simic memulai karir profesionalnya di klub asal Latvia Daugava Daugavpils pada 2008 silam
Sosoknya sendiri kemudian menjalani karir malang melintang di liga-liga eropa timur seperti Polandia, Kroasia, Hungaria, hingga Slovenia.
Bahkan sosoknya pernah membeli panji klub Serie C Italia, Pordenone pada musim 2014-2015.
Namanya sendiri mulai mencuat kala dirinya mencoba peruntungannya di asia tenggara.
Ia menjalani debutnya di wilayah ASEAN dengan bermain di liga Vietnam bersama Becamex Bình Dương di musim 2015.
Mencetak 11 gol selama dua musim di Vietnam, sosoknya pun mencoba berkarir di Malaysia.
Di negeri jiran inilah tajinya kian terasah setelah sosoknya berhasil menceploskan 21 gol dalam waktu satu musim bersama Negeri Sembilan dan Melaka United.
Track record inilah yang membuat Persija tertarik kepadanya.
Apalagi, Simic bisa ditempatkan di berbagai posisi.
Selain sebagai ujung tombak, ia juga dapat memerankan posisi sayap dan gelandang serang.
Situasi inilah yang mungkin membuat koleksi golnya tidak sebanyak striker pada umumnya.
Karena karakter bermainnya inilah, coach Stefano ‘Teco’ Cugurra menganggap Simic sebagai sosok idaman untuk menambal lini depan Persija yang kurang tajam musim lalu.
Langkah Teco mengambil SImic ini terbiang masuk akal mengingat Persija musim lalu lebih terkenal dengan ketangguhan pertahanannya (terbaik di musim 2017, kebobolan hanya 24 gol) ketimbang ketajaman lini depannya.
Musim lalu Persija hanya mampu menjebol lawan 46 kali saja dan ini jumlah paling sedikit di antara tim-tim delapan besar lainnya.
Menyedihkannya lagi, tiga nama striker asing Persija musim lalu; Bruno Lopes, Luiz Junior, dan Reinaldo Da Costa hanya bisa mencetak total 16 gol dari 46 gol Persija musim lalu.
Nah, Karena lini depan Persija yang tumpul di musim lalu inilah sosok Simic yang memiliki karakter multifungsi dinilai Teco tepat untuk menggantikan skema serangan dari 3 pemain asing musim lalu.
Alhasil, dengan kepercayaan Teco serta kepandaiannya meramu strategi yang cocok untuk Persija, Simic pun tampil trengginas dan begitu 'nyetel' dengan Macan Kemayoran.
(Tribunnews.com/ Bobby Wiratama)