PSS Sleman Minta Larangan Suporter Masuk Wilayah Jateng Dicabut
Bila larangan tersebut belum dicabut oleh Polda Jawa Tengah, suporter PSS dipastikan tidak bisa melakukan perjalanan tandang
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Gonang Susatyo/SuperBall.id
TRIBUNNEWS.COM - PSS Sleman berharap larangan suporter Sleman memasuki wilayah Jawa Tengah bisa dicabut. Apalagi kompetisi Liga 2 2018 segera digulirkan.
Bila larangan tersebut belum dicabut oleh Polda Jawa Tengah, suporter PSS dipastikan tidak bisa melakukan perjalanan tandang ke kota-kota di Jateng.
Di kompetisi musim ini ada tiga tim wakil Jateng, Persis Solo, PSIR Rembang, dan tim promosi Persik Kendal. Ini berarti suporter Sleman tidak bisa datang ke Solo, Rembang, dan Kendal.
“Larangan itu memang berpengaruh karena kami tidak didukung suporter saat tandang ke kota-kota di Jawa Tengah. Kegagalan uji coba melawan Persik, kemungkinannya juga ada faktor larangan tersebut,” kata asisten manajer PSS, Dewanto Rahadmoyo.
“Kami tentu berharap larangan itu dicabut. Saya optimistis ada jalan keluar sehingga suporter bisa datang untuk memberi dukungan saat kami menjalani laga tandang ke Jateng,” ujarnya.
Uji coba melawan Bhayangkara FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (28/2/2018), diharapkan membuka jalan untuk meminta larangan itu dicabut.
“Melalui uji coba ini diharapkan terjalin komunikasi sehingga bisa diperoleh solusi untuk persoalan ini,” katanya lagi.
Polda Jateng menerbitkan larangan bagi suporter Sleman memasuki kota-kota di Jateng menyusul berbagai insiden bentrok oknum suporter dengan warga di beberapa daerah di Jateng.
Insiden kerap terjadi dalam perjalanan pulang usai mendukung PSS di pertandingan tandang. Korban tidak hanya luka-luka tapi ada yang sampai menelan korban jiwa.
Dengan adanya larangan itu, PSS merancang uji coba di luar kandang menghadapi tim-tim yang bermarkas di Jawa Timur maupun Jawa Barat.
“Setelah menjalani uji coba di kandang sendiri, kami akan uji coba di kandang lawan. Rencananya kami menghadapi tim-tim yang jauh dari Jateng seperti Jatim dan Jabar,” ucap Dewanto.