Jika Ingin Seperti David Beckham, Pesepak Bola Muda Indonesia Harus Lakukan Ini
Menjadi pesepak bola profesional hingga namanya mendunia seperti David Beckham ternyata tidaklah mudah.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi pesepak bola profesional hingga namanya mendunia seperti David Beckham ternyata tidaklah mudah.
Perjuangan dan kesabaran tentunya sangat dibutuhkan, terlebih di usia muda yang mana seluruh pembelajaran tersebut harus dilaluinya dengan tekad yang kuat.
Begitulah apa yang telah dirasakan David Beckham semasa ia masih menjadi pesepak bola muda.
“Waktu umur 12 tahun, di akademi, saya dibilang terlalu kecil dan tak terlalu kuat,” cerita David Beckham dalam jumpa pers di Hotel Raffles Ciputra World, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (26/3/2018).
“13 tahun kemudian, saya membuktikannya dengan mencapai 115 caps untuk negara saya, dan saya telah ikut tiga piala dunia bagi negara saya,” sambung David Beckham.
Ia pun membeberkan, untuk tetap mempunyai tekad yang kuat dan mengabaikan cibiran orang lain, dalam diri pemain harus mempunyai rasa optimis yang tinggi.
Baca: David Beckham Kritik Infrastruktur Sepak Bola di Indonesia
“Menurut saya, kuncinya adalah tetap semangat, senang dan menikmati permainan, karena ini adalah game paling populer di dunia,” kata eks pemain Real Madrid tersebut.
Berbeda dengan kedatangan pertama kali pada 2011 silam, kedatangan David Beckham kali ini ke Indonesia yang dibawa oleh AIA terfokus pada pengembangan sepak bola dan juga mengkampanyekan gaya hidup sehat seperti pesan yang dibawa oleh perusahaan ternama di Indonesia tersebut.
Baca: David Beckham Beberkan Perjuangan Masa Kecilnya yang Bermimpi Menjadi Pesepak Bola Profesional
Pada sehari sebelumnya, kedatangan David Beckham juga untuk menyemarakkan program “AIA Sepakbola untuk Negeri”.
Acara yang diadakan di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, itu pun diisi dengan pembagian 10.000 bola secara simbolis yang akan didistribusikan kepada SSB atau akademi sepak bola di seluruh Indonesia. (*)