Kata Manajemen Persib Soal Keputusan Banding yang Beri Hukuman Tambahan Bagi Supardi Nasir
"Iya, (bertambah berat), saya tidak bisa ngomong apa-apa, aneh," ujar Teddy, saat dihubungi melalui pesan elektronik
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Direktur keuangan PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono tak dapat berkomentar banyak soal hasil banding yang dilakukan manajemen tim kepada komisi banding, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), atas sanksi yang menimpa Supardi Nasir Bujang.
Bukannya mengurangi sanksi, komisi banding PSSI justru menambah hukuman untuk kapten tim Maung Bandung, Supardi.
Penambahan sanksi itu diputuskan dalam sidang komisi bandung PSSI, Kamis 19 April 2018.
Sebelumnya, Supardi telah disanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dengan larangan empat kali bertanding dan denda Rp50 juta.
Sanksi itu diberikan lantaran Supardi dinilai terbukti menanduk wasit Dwi Purba Adi Wicaksana saat pertandingan Persib kontra Mitra Kukar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, 8 April 2018.
Supardi maupun Persib yang mencoba mengajukan banding, namun bukannya mendapatkan keringanan justru mendapatkan hukumannya bertambah. Itu tertuang dalam surat keputusan (SK) Komding PSSI bernomor 02/KEP/KB/LIGA1/IV/2018 tertanggal 19 April 2018.
Dalam situs resminya, Komite Banding memutuskan sanksi larangan bermain sebanyak empat kali dan denda Rp75 juta.
Itu artinya hukuman denda bertambah Rp 25 juta dari denda sebelumnya.
"Iya, (bertambah berat), saya tidak bisa ngomong apa-apa, aneh," ujar Teddy, saat dihubungi melalui pesan elektronik, Whatsaap, Senin (24/4/2018).
Teddy mengaku sudah menerima email terkait putusan tambahan sanksi bagi Supardi.
Ia bersama timnya mengaku pasrah dengan putusan yang diberikan komisi banding PSSI.
"Sudah terima e-mailnya, tapi tidak perlu dikomentari lebih lanjut, lebih baik fokus lawan Persija saja," katanya.
Dikatakan Teddy, kejadian yang menimpa Supardi menjadi perhatian bagi manajemen dan semua pemain. Diharapkan, dipertandingan selanjutnya tidak ada lagi pemain atau official tim yang terkena sanksi serupa.
"Iya kita semua, termasuk pemain harus belajar dari kasus ini," ucapnya. Nazmi Abdurrahman/Tribun Jabar