Luis Milla Soroti Kepemimpinan Wasit Terkait Strategi Kotor Timnas Bahrain
Luis Milla juga menjelaskan bahwa para pemain Bahrain sering membuang waktu permainan dengan berpura-pura.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, menyoroti kepimimpinan wasit yang mengawal pertandingan perdana kontra timnas U-23 Bahrain di ajang PSSI Anniversary Cup 2018.
Timnas U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan timnas U-23 Bahrain usai ditaklukkan dengan skor 0-1 di Stadion Pakansari, Cibinong, Jumat (27/4/2018).
Gol semata wayang yang tercipta pada laga ini tercipta melalui kaki Mohammed Marhoon saat laga memasuki menit keempat.
Lepas dari jebakan offside, Mahroon berlari mengejar bola operan dari belakang dan menceploskan si kulit bundar dari posisi satu lawan satu dengan kiper Andritany Ardhiyasa.
Menanggapi kekalahan tersebut, Luis Milla menyentil kepemimpinan wasit asal Hongkong yang mengawal jalannya pertandingan, Luk Kin Sun.
Luis Milla juga menjelaskan bahwa para pemain Bahrain sering membuang waktu permainan dengan berpura-pura.
Baca: Lima Hal Penting di Balik Kekalahan Timnas U-23 Indonesia dari Bahrain: Lawan Punya Taktik Kotor
Salah satu strategi yang diterapkan para pemain lawan ialah membuang-buang waktu yang sesekali memancing emosi para pemain Garuda Muda.
Selain itu, arsitek asal Spanyol ini berharap wasit yang memimpin pertandingan bisa bersikap lebih adil.
"Yang dilakukan Bahrain adalah salah satu bentuk sepakbola lain," kata Luis Milla, dilansir dari situs resmi PSSI.
"Mereka lakukan itu cara memotong ritme musuh ketika menyerang. Seharusnya wasit bisa lebih adil dan mencegah hal itu terulang," ujarnya menambahkan.
Gaya bermain seperti itu berimbas pada Rezaldi Hehanussa yang terpancing emosinya di menit akhir laga.
Rezaldi Hehanussa diusir keluar lapangan oleh wasit usai menerima kartu kuning kedua.
Pasalnya, pemain Persija Jakarta ini tertangkap oleh pengadil seusai melayangkan pukulan ke arah pemain Bahrain.
Sebelumnya, friksi antar pemain ini bermula saat keduanya tengah berebut bola.
Rezaldi yang terpancing emosinya langsung melayangkan pukulan ke arah pemain lawan.
Alhasil, ia menerima kartu kuning kedua pada menit ke-90+3 dan harus meninggalkan lapangan lebih cepat.