Di Timnas Indonesia Dapat Posisi Baru di Belakang Striker, Evan Dimas Terlihat Belum Nyaman
Sejak namanya mencuat bersama Timnas U-19 Indonesia sebelum Piala AFF U-19 tahun 2013, Evan Dimas identik dengan posisi deep-lying playmaker.
Editor: Sapto Nugroho
Pelatih asal Spanyol ini pun lantas mencoba menggeser Evan Dimas lebih ke depan.
Posisi baru ini sudah dicoba oleh Evan Dimas dalam sesi latihan Timnas U-23 Indonesia sehari menjelang lawan Timnas U-23 Bahrain.
"Tadi saya dicoba di posisi baru sama Luis Milla, di belakang striker," katanya kepada BolaSport.com.
Baca: Kalah dari Bahrain, Luis Milla: Terlalu Dini Menilai Hasil Minor Timnas U-23 Indonesia saat Ini
Sebagai pesepak bola profesional, tentu saja Evan Dimas harus siap tampil di posisi mana pun sesuai instruksi pelatih.
Hanya, sebagaimana yang terlihat dalam pertandingan melawan Timnas U-23 Bahrain, Evan Dimas belum terlalu nyaman dengan peran barunya itu.
Kreativitas Evan Dimas tergerus karena ia tak lagi menjadi sasaran operan rekan-rekannya.
Sebagaimana data yang dilansir BolaSport.com dari Labbola, Evan Dimas cuma menerima 20 operan saat menghadapi Timnas U-23 Bahrain.
Padahal, saat bermain di posisi gelandang bertahan dalam skema 4-2-3-1 ala Luis Milla, Evan Dimas biasanya menerima rata-rata 46,07 operan di tiap pertandingan.
Pemain yang berada pada posisi playmaker di belakang striker tentu mendapatkan pengawalan lebih ketat dibandingkan saat berada pada posisi lebih ke belakang.
Selain harus bersiap dengan hadangan dari bek lawan, ruang geraknya juga makin sempit oleh keberadaan gelandang bertahan di kubu tim seberang.
Hal inilah yang dialami Evan Dimas saat menghadapi Timnas U-23 Bahrain.
Minimnya jumlah operan yang diterima ini tentu berpengaruh pada passing yang dilakukan oleh Evan Dimas.
Baca: Sayap Persija Jakarta Riko Simanjuntak Nyatakan Keinginannya Bermain untuk Timnas Indonesia