AS Roma vs Liverpool: Liverpool Beda dengan Barcelona kata Eusebio Di Francesco
Kalah 5-2 di markas Liverpool saat legpertama semifinal Liga Champions, membuat skuat AS Roma harus mampu membalikkan keadaan.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Kalah 5-2 di markas Liverpool saat legpertama semifinal Liga Champions, membuat skuat AS Roma harus mampu membalikkan keadaan.
AS Roma yang tertinggal tiga gol dalam leg pertama, harus tuai kemenangan minimal 3-0 pada pertemuan kedua semifinal Liga Champions, Kamis (3/5/2018).
Sang pelatih Eusebio Di Francesco, mengaku ingin membikin unggul tim kebanggaan ibu kota Italia.
"Kami ingin untuk melakukan comeback, dan melakukan sesuatu yang penting," ucap Di Francesco.
Meski begitu, Di Francesco sadar timnya akan menjumpai tim yang lima kali juara Piala/Liga Champions yang memiliki karakteristik dan level berbeda.
"Kami menghadapi tim yang berbeda secara taktik dan mentalitas. Mereka juga tipe tim yang tak berlama-lama memegang kendali bola dan cenderung memainkan direct ball," kata pelatih 48 tahun itu.
Ia pun menyebut Liverpool sangat berbeda dengan Barcelona, sehingga taktik yang akan ia terapkan tak akan sama dengan saat singkirkan Barcelona pada babak perempat final.
"Bila saya bisa, saya akan mengaplikasikan hal yang sama saat melawan Barcelona, tetapi Liverpool adalah tim lain," ucap eks pelatih Sassuolo itu.
"Menghadapi Liverpool, kami harus meningkatkan kemampuan atletik. Selain itu, kami harus sesegera mungkin mencetak gol," ucapnya.
Skuat asuhan Eusebio Di Francesco memang tak diunggulkan, akan tetapi rekam jejaknya saat singkirkan Barcelona pada perempat final menjadi motivasi tersendiri.
Kala itu, AS Roma yang kalah 1-4 pada leg pertama, berhasil menang 3-0 pada pertemuan kedua di kandangnya, Stadion Olimpico.
Mereka pun lolos berkat agresivitas gol tandang, meski skor secara agregat imbang 4-4.
Dengan mampu mencetak gol cepat, ia yakin dukungan suporter akan turut membantu timnya menghadapi lawan.
"Kami bermain di hadapan 70 ribu penggemar di Stadion Olimpico. Saya ingin melihat antusiasme yang mendorong kami untuk mengatasi rintangan," ucap pelatih berkebangsaan Italia itu.